Sumber Foto: Panitia Launching Majalah LPM DinamikA
Klikdinamika.com– Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) DinamikA UIN Salatiga menyelenggarakan seminar dan bedah majalah edisi XXXIII yang bertema “Ambivalensi: Goresan Tinta Perjalanan UIN” di Aula Lantai 3 Gedung FEBI UIN Salatiga, Jumat (22/12/2023).
Acara ini di hadiri langsung oleh Eko Prasetyo, aktivis dan penulis yang terkenal akan bukunya yang sangat menyinggung keadaan di Indonesia yaitu “Orang Miskin Dilarang Sekolah!”, dan juga Guntur Cahyono selaku Ketua Program Studi (Kaprodi) PAI sekaligus pembina LPM DinamikA.
Thoriq Baihaqi, selaku Redaktur Majalah tahun 2023, mengatakan, majalah ini diinisiasi karena adanya perubahan dari IAIN Salatiga menjadi UIN Salatiga.
“Majalah kali ini secara garis besar menyoroti proses transisi IAIN menuju UIN. Genap berusia 8 tahun IAIN Salatiga menjadi UIN Salatiga. Banyak hal yang perlu dikaji tentunya, menjalani dialektika yang cukup panjang, karena apa yang kita pilih, apa yang kita kaji dalam majalah ini. Akhirnya proses ini mengerucut, hingga pada sistem administrasi, sarana fasilitas kampus, kualitas keilmuan dan tentunya kesejahteraan mahasiswa,” ungkapnya.
Menurut Eko Prasetyo, IAIN merupakan tempat mobilitas kelas muncul dan kuliah murah, struktur kapitallisme yang merubahnya menjadi UIN.
“Kuliah murah adalah salah satu eskalator penting untuk meningkatkan mobilitas kelas, dimana mobilitas kelas itu muncul maka dibikin murah. Struktural kapitalisme membuat tiba-tiba kampus ini ingin berubah, padahal koordinatornya ditetapkan agama bukan keuangan, menetapkan kebijakan yang semestinya itu lebih proletar,” ungkapnya.
Eko Prasetyo juga menambahi sejarah konflik dikarenakan transisi ini.
“Perubahan transisi ini selalu menciptakan konflik antar mahasiswa dengan pejabat kampus, struktur kapital itu menciptakan elit-elit sendiri di kampu, ya pejabat kampus, rektor itu adalah penguasa pengunaaan anggaran, maka ketika IAIN berubah menjadi UIN konflik yng pertama apa, rebutan jabatan rektor,” ujarnya.
Di akhir, Thoriq, mengatakan tujuan majalah ini untuk mengabarkan kepada khalayak umum tentang informasi alternatif dari apa yang di dapatkan.
”Kami tidak menilai transisi ini, sekali lagi kami tidak pernah menilai transisi ini, kami hanya mengabarkan kepada khalayak luas tentang informasi alternatif dari apa yang kami dapatkan. Kami juga tidak berharap banyak adanya perubahan dalam sistem kampus atas terbitnya majalah ini, kami sekali lagi hanya ingin mengingatkan dan memberitahu kampus, bahwa mahasiswa kuliah di sini dengan menanggung harapan orang tua tentu idealnya mendapatkan akses keilmuan, akses fasilitas, akses UKT murah,” pungkasnya. (Faza/Faizur/red)
Link untuk mengakses majalah edisi 33 tahun 2023:
https://online.flippingbook.com/view/453598899/
Apakah benar LPM dibungkam oleh biru kuning agar tidak meng post tentang oligarki kekuasaan dema sema di kampus?