Oleh: Abdul Karim
Belum pernah ada perjalanan yang singkat dan sepele dapat diceritakan dengan semenarik ini. Film Tilik merupakan film pendek yang bercerita tentang perjalanan sekumpulan ibu-ibu kampung yang ingin menjenguk Bu Lurah yang sedang dirawat di rumah sakit. Judul “Tilik” secara sederhana menggambarkan garis besar cerita, yaitu kegiatan menjenguk orang yang sedang sakit.
Berlatar di atas sebuah truk, kendaraan yang mereka pakai untuk pergi menjenguk, cerita mulai berkembang menuju kegiatan bergosip tentang tokoh bernama Dian. Alur yang ditata rapi membuat penonton tidak kelelahan dan menjadikannya terasa alami. Namun akhir yang patah dan meloncat terlalu jauh menjadikan akhir cerita terasa absurd dan mengecewakan.
Dalam film Tilik ini terselip beragam pesan yang berusaha disampaikan kepada penonton, mulai dari masalah agama, sosial masyarakat, politik, modernisasi sampai bagaimana cara kita mencari sebuah kebenaran. Namun satu hal yang paling menarik dan dekat, menyentil tentang sikap kita ebagai masyarakat modern di tengah teknologi yang maju.
Pada bagian ketika Bu Tejo bergosip tentang Dian, Bu Tejo bersikeras mempertahankan argumennya yang selalu dibantah oleh Yu Ning dengan memberikan bukti dari postingan facebook. Bu Tejo secara mentah menelan informai yang ada di internet, kemudian membagikannya tanpa dicek terlebih dahulu, di mana hal ini sering kita temui di obrolan grup whatsapp keluarga. Bu Tejo menjadi gambaran manusia yang belum siap dengan kemajuan teknologi.
Film ini diambil dengan teknik pengambilan gambar yang cukup lumayan dengan selalu memperhatikan aspek estetik pada setiap bagiannya. Diambil di sepanjang jalan desa menuju kota di Yogyakarta memberikan gambaran yang jelas akan latar belakang para tokoh.
Walau terlihat cukup bagus, namun masih terdapat kekurangan pada detail-detail pengambilan gambarnya. Seperti pada saat adegan truk terkena tilang oleh polisi, di belakang si polisi masih terdapat pengendara motor yang tidak mengenakan helm dan melintas dengan santai. Walau tidak mengganggu jalan cerita, namun terasa mengganggu saat kita menyadarinya.
Bu Tejo yang Viral di Twitter
Sosok Bu Tejo yang diperankan dengan apik oleh Siti Fauziah menjadi trending topic di media sosial. Bu Tejo menjadi sangat menarik karena tokohnya yang relatable dengan orang di sekitar kita, yaitu tetangga yang sering bergosip sana-sini.
Tokoh Bu Tejo menjadi gambaran dari “Mak Lambe Turah” namun memiliki peran penting dalam cerita. Selain menjadi sorotan netizen, Bu Tejo juga menjadi sorotan utama dalam cerita. Walau tokoh Bu Tejo terlihat toxic, tapi pada bagian sebelum akhir Bu Tejo kemudian “berdamai” dengan Yu Ning yang menjadi lawan debatnya sejak awal. Bu Tejo menjadi problem solver dan mengeluarkan petuah yang masih terngiang di telinga kita “Dadi wong ki seng solutip!”
Kalian bisa menonton film “Tilik” di bawah
Pingback: Setelah Menonton Tilik - Whathefan!