Klikdinamika.com, Salatiga- Komunitas Ngaji Literasi dan Peradaban (KNLP) adakan webinar yang mengusung urgensi literasi dan pengaruhnya terhadap kemajuan peradaban Islam yang diikuti oleh 143 peserta dari berbagai perguruan tinggi, Sabtu (03/04/2021).
Kegiatan tersebut berkolaborasi dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) JQH Al-Furqon IAIN Salatiga serta menghadirkan Dr. M. Gufron dan Habiburahman El Shirazy sebagai pemateri.
M Miftahun Ni’am selaku panita kegiatan menjelaskan, diadakannya webinar ini bertujuan untuk menumbuh kembangkan sekaligus memperkenalkan komunitas mereka yang bernama KNLP.
“Kegiatan ini juga bertujuan untuk menumbuh kembangkan literasi. Sebab, masih banyak pemuda yang belum sadar tentang literasi dan masih banyak pula yang terjebak di zona nyamannya,” jelas Miftah.
Yulis Tiarawati salah satu peserta dari IAIN Salatiga mengutarakan bahwa pentingnya program literasi berguna untuk meningkatkan minat baca masyarakat.
“Menurut saya, literasi itu penting bagi kita semua. Kita harus mengadakan dan memperbanyak kegiatan seperti ini. Misalnya seperti di tempat saya, ada gerakan namanya pojok baca anak desa agar minat baca semakin meningkat,” ungkapnya.
Dr. M. Gufron selaku pemateri mengatakan bahwa literasi itu luas. Sedangkan minat baca di Indonesia masih terbilang belum memuaskan. Selain itu, membaca juga dapat menunjang produktivitas dalam berkarir.
“Di Indonesia, literasi baca dan tulis harus ditingkatkan lagi. Saat ini kita sudah punya daya baca, contohnya seperti baca Whatsapp, status, itu bisa betah. Tetapi untuk membaca buku itu belum. Jadi, kita dorong daya baca itu ke dalam minat baca buku,” jelasnya.
Gufron juga menambahkan bahwa Indonesia perlu menyadarkan masyarakat untuk meningkatkan literasi di era disrupsi ini. Seperti literasi budaya, literasi keuangan, literasi baca, dan literasi teknologi.
Hal senada juga diungkapkan oleh Habiburahman El Shirazy. Menurutnya, literasi itu penting dan berpengaruh dalam peradaban suatu bangsa yang nantinya akan menjadi nyawa seorang muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
“Sudah menjadi kesepakatan bahwa literasi adalah pusat untuk membangun peradaban sebuah bangsa. Ketika pusat literasi tinggi, maka kemajuan pun ikut meningkat. Begitu juga sebaliknya, apabila literasinya rendah, maka kualitas masyarakat dan bangsanya juga kurang,” ungkap Habiburrahman.
Diakhir, ia menambahkan bahwa pemimpin Indonesia, konglomerat dunia, bahkan ulama-ulama besar Islam murupakan orang-orang yang berliterasi tinggi. Semangat dalam mencari ilmu perlu ditingkatkan. Karena dengan menulis dapat mengubah dunia. (Nahdia/Wulan/red)