Puisi: Matrik

Oleh: Merinda Eka C

Aku ingin menyelam dalam legam korneamu
Menjelajahi alur yang kau telusur sebagai kehampaan
Menjelma rembulan yang kau pandang penuh harapan
Aku ingin menjadi sekat antara lakrimalismul
Membendung bulir yang hampir lolos meresonansi jiwa setengah rapuh
dan hampir luruh
Menghadang keresahan meski berseteru melawan pilu
Aku ingin menjadi objek yang kau tangkap dengan lekat
Berjarak denganmu begitu dekat
Merasakan kepedihan dan kebahagiaan dalam nalurimu tanpa sekat
Ah! Tapi aku terlambat
Telah ada nama dalam bilik hatimu yang tersemat
Inginku kini tergantung di atap hampa dilebur masa kian berkarat
Entah aku yang penakut atau kau yang jahat.
Tapi semesta tak pernah terlambat menamatkan jawab pada setiap tanya
yang mengerumuni ruang di kepala
Berperantara setangkai daun tak berakar dalam gelas kaca
Ia tetap hijau meski akar memilih tanah sebagai tujuannya

Lamongan, 17 Maret 2021

One thought on “Puisi: Matrik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *