Klikdinamika.com, SALATIGA—Waktu pencoblosan di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) molor. Hal ini terjadi karena saksi dari partai terlambat datang, akibatnya banyak dari sejumlah TPS yang belum bisa memulai pencoblosan. Waktu molor mencapai 30 menit.
“Karena perlengkapan pemilihan terdapat di dalam kotak suara, maka saat kotak suara dibuka haruslah terdapat saksi, jadi kendala yang membuat lambat ialah dari saksinya sendiri minimal ada satu saksi untuk pembukaan,” ujar Wachid (18), Ketua Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) FTIK, Rabu, (27/11/19).
Pencoblosan seharusnya dimulai dari pukul 09.45 WIB, tetapi baru dimulai pada pukul 10.15 WIB. Dampaknya penumpukkan antrean pencoblosan pada TPS yang ada. Kegiatan tersebut seharusnya selesai pukul 14.00 WIB, tapi masih terlaksana hingga pukul 14.20 WIB.
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Tadris Bahasa Inggris (TBI), Muhammad Zulfikar (18), mengungkapkan untuk para petugas seharusnya bisa memanajemen waktu. Sehingga para mahasiswa tidak bingung untuk mengatur waktu antara jadwal mencoblos dan kuliah. Hal ini juga meminimalisir permasalahan tabrakan jadwal atau mengganggu waktu kuliah, hingga dapat berjalan beriringan.
“Para petugas harus lebih baik lagi, tepat waktu sehingga para mahasiswa saat memilih tidak bingung kapan waktu memilih supaya para mahasiswa dapat mengondisikan jadwal kuliah karena kegiatan kuliah masih masuk,” tuturnya.
Dia juga menambahkan untuk kandidat terpilih baik itu dari Senat Mahasiswa (Sema) dan Dewan Mahasiswa (Dema), supaya jujur, amanah, dan berintegritas, serta meningkatkan kesejahteraan. (Riyan/Hidayat/Red).
saksi terlambat ? bukannya saat itu dimulai pukul 9.45 ya ?