Puisi : Seusia

Oleh : Angkasa

Sumber Foto : pin.it

Pagi tadi, lampu merah perempat kota
Laki laki renta dengan wadah minum bekas di tangan kanannya
Menunduk malu, dengan terpaksa meminta
Seperti hatinya menolak melakukan, tapi itu untuk makan

Satu-dua pegendara terjamah
Kini tangannya mengadah pada lelaki renta seusianya
Jangan ditanya, nasibnya jelas saja sudah beda
Kali ini, laki laki renta kedua dengan badan yang payah
Mengendalikan mesin kuda dengan pantas

Laki-laki renta kedua, dengan takzim
Mengangguk, merogoh kantong saku baju hangatnya
Mengeluarkan sedikit uang yang dia punya
Diiringi rasa dan doa

Wadah terisi, kedua hati lelaki renta itu senang
Satunya berhasil memperoleh makan
Satu lagi telah mampu memperoleh ketenangan
Dua wajah bumi yang berbeda, meski keduanya seusia

Bagaimana caranya?
Dua laki laki renta yang sebaya
Yang fisik dan kemampuannya sama
Memiliki nasib yang dikata jelas tak sama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *