Puisi: Sebelum Akhirnya Menyerah

Sumber Foto: Freepik

Oleh: Angkasa

Lalu setiap kata adalah pernyataan panjang yang membingungkan

Setiap hal adalah napas yang menderu kencang kelelahan

Lalu setiap denyut adalah isyarat kalah dalam tuah

Tidak banyak yang aku ingin bidik mati

Sedikit dari aku lebih dulu mati

Waktu seolah jadi cermin yang berbalik

Memantulkan busur panah menghujam tepat sasaran

Rupanya Tuhan tidak mengizinkan

Lepas mati, itu tumbuh baru

Lebih muda lebih tangguh

Memicu sebagian lain ikut melaju

Bergegaslah dari tempat duduk lalu bertidak!

Dunia tidak pernah menunggu manusia kaku

Semesta tidak memanja kawanan mayoritas

Lalu laju setiap jalan akan lebih cepat

Terburu-buru menggantikan sekian persen manusia yang duduk seperti itu

Diam, bisu tidak mau tau

Hanya ingin dicumbu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *