Puisi: Perasaan-Perasaan Syukur dan Membuka Mata

Foto berdo’a mengangkat kedua tangan (Sumber Foto: Islampos.com).

Oleh: Fadlanraa

Kita adalah pemuja harum bunga,
yang mendambakan bahagia dan selamat sentausa.
Yang lupa bahwa cahaya tak pernah benar-benar jatuh di atas langit.
Yang lupa bahwa gelap tidak memusuhi cahaya,
salah sangka ketika mereka hanya tak ditakdirkan menyatu, hanya saling melengkapi.
Kita lupa nafsu begitu menenggelamkan hidup lewat macam rupa kalau tak dikasihi dengan baik.
Kita menikmati nikmat dengan misuh-misuh.
Begitu buta dan memenjarakan
Menenggelamkan perasaan-perasaan cinta.

Kita lupa merenung.
Kan kita merasa kaya saat bersyukur?
Kan kita ikhlas saat merasa cukup?
Kan kita sudah lebih kenyang?

Bahagialah mereka yang kelaparan.
Bahagialah orang-orang yang tertindas.
Bahagialah orang yang peduli.
Tumbuhlah hal baik yang menumbuhkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *