Puisi: Kampus Megah

Kampus Megah Seperti Mall yang ada di Yogyakarta (Sumber Foto: Kontroversinews.com).

Oleh: Ahmad Faizur Rahman

Di balik dinding yang terlihat megah nan indah,
Terkadang terdengar kabar yang menyayat hati.
Wajah-wajah lelah terus berjuang,
di antara mimpi-mimpi dan harapan yang terlampau tinggi.

Melangkah di lorong ilmu dan pengetahuan,
langkah berat menghiasi hari-hari, dengan warna berlainan.
Tawa dan tangis bergabung menjadi satu,
Mengisi ruang-ruang sunyi dengan kehangatan dan keceriaan.

Dosen yang bijak tak kenal lelah berbagi ilmu
Mengajar dengan penuh dedikasi dan hati nurani.
Namun, di balik senyuman yang terpancar,
Beban tanggung jawab yang kadang mencekik diri.

Mahasiswa sengkuyungan mengejar waktu,
Tugas dan ujian tak mungkin berlalu,
Di balik kebanggaan akan gelar jati diri,
Darah pengorbanan mengalir di pelupuk mata.

Kampus terlihat megah dan penuh prestasi,
Tersimpan kisah perjuangan tak bertepi,
Sisi gelap yang tersembunyi,
Korupsi, nepotisme, dan ambisi pribadi.

Kebijakan sering tak memihak,
Menyulitkan yang lemah, memuja yang kuat,
Konflik kepentingan dalam kedap bunyi,
Mengikis keadilan, menambah kepiluan.

Fasilitas yang harusnya lengkap dan canggih,
Kadang menjadi bukti nyata,
Pengelolaan yang kurang, anggaran yang raib,
Membuat banyak pihak merasa terluka.

Kasus pelecehan yang tersimpan rapi,
Korban yang diam, tak berani bersuara,
Di balik kemegahan, ada derita yang sunyi,
Yang tak tampak di mata luar.

Tekanan akademis yang kian berat,
Menumpuk pada pundak-pundak muda,
Mengorbankan kesehatan, mengikis semangat,
Hanya demi angka-angka dan pujian semu.

Di balik kemegahan kampus yang bersinar,
Jiwa-jiwa dengan api yang terus berkobar,
Melangkah bersama, dalam satu tujuan,
Tak luput tersandung tangan-tangan gelap.

Buka mata, lihat lebih dekat,
Kemegahan itu bukan tanpa cacat,
Bersama merubah nasib,
Mewujudkan kampus yang adil beradab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *