Perkara malam…
Angin yang tak terdefinisi…
Melintas simpang-siur tanpa peduli…
Mengangkat daun tua dibawanya lari…
Perkara pagi…
Mengecoh sinar dari celah jendela…
Di ujung pembaringan tak dapat disapa…
Bibir keronta kian menyatu dengan kerutnya…
Perkara siang…
Tetap sendiri dalam kebutaan…
Bukan buta tatapan…
Hanya buta pertaubatan…
Perkara sore…
Tak hiraukah saat senja menjelang seketika…
Berpacu dengan usiamu nan sia-sia…
Entah kau atau senja yang dulu habis waktunya…
Perkara malam…
Berganti hari tanpa pinta ampunan…
Khilaf diri tak kunjung tersadarkan…
Cukuplah kini kukirim nisan…
Matilah…
Bawa seluruh dosamu…
Tak usah kau sisakan untuk kami…
Dulu kau tak dengar kami…
Kini kami tak akan mendengarmu…
Juga dengan percakapan suci malaikat…
Juga pada Tuhan yang berimu laknat…
Engkau yang tersesat…
Engkau yang tak sudi taubat…
Engkau yang pada Tuhan khianat…
Keparat…
Kau sekarat…
Nyawamu berat…
Dosamu kian berkarat…
Sampai jumpa di akhirat…
Salatiga, 7 April 2016
(Alvina Fitria/Crew Magang_)