Pemira FEBI, Satu-satunya Fakultas dengan Paslon Tunggal

Sumber Foto: Devi/DinamikA

Klikdinamika.com– Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) menjadi satu satunya fakultas yang menyelenggarakan Pemira dengan pasangan calon (paslon) tunggal untuk presiden mahasiswa dan wakil presiden mahasiswa, Senin (28/11/2022).

Kegiatan yang diselenggarakan di Aula Kampus 1 UIN Salatiga ini dihadiri oleh Anton Bawono, selaku Dekan FEBI, Mochlasin, selaku Wakil Dekan 3 FEBI, demisoner presiden mahasiswa, partai politik mahasiswa, dan mahasiswa umum.

Ketua KPUM FEBI, Angga Zale Putra, menjelaskan pengajuan satu pasangan calon kandidat ini merupakan keputusan dari partai yang lolos uji ambang batas, dari 4 partai hanya 3 yang lolos.

“Partai yang lolos uji ambang batas ada 3, partai Nahdlatul Thullab (PNT), partai Jaya dan partai Power Of People (POP), dari tiga partai tersebut yang harusnya memiliki kader yang cocok untuk menjadi calon presiden mahasiswa memilih berkoalisi. Kesepakatannya ada 2, namun mereka menyepakati untuk membuat koalisi, karena itu kandidat di FEBI cuma ada 1,” jelasnya.

Calon presiden mahasiswa periode 2023, Ana Sahara, mengungkapkan siap didebatkan apabila ada kandidat lain yang ikut mencalonkan diri.

“Tapi pada kenyataannya untuk yang mencalonkan diri hanya satu calon, sehingga kami kurang ada rasa kompetisi di lingkup fakultas,” jelasnya.

Ana menambahkan, terkait Pemira di FEBI, kurangnya minat mahasiswa yang dicalonkan oleh partai untuk menjadi presiden mahasiswa.

“Partai telah memilih beberapa orang untuk calon pasangan akan tetapi mereka memilih tidak mengikuti. Lalu, bagaimana kalau saya? dan akhirnya saya menyanggupi,” imbuhnya.

Eka, selaku mahasiswa umum yang datang dalam kegiatan ini berharap agar calon presiden mahasiswa tahun ini dapat bekerja sama dengan mahasiswa dan dapat lebih baik dari sebelumnya.

“Semoga proker yang dibuat dapat dilaksanakan dengan baik dan bisa mengembangkan proker biar lebih baik lagi, serta secara progres kegiatan,” harapnya.

Diakhir, Angga berharap agar di periode Dema berikutnya mahasiswa bisa lebih aktif dalam berkompetisi.

“Jadi nanti pasangannya tidak tunggal, yang tahun ini merasa belum pantas dan belum maksimal bisa dimaksimalkan lagi, karena kita sudah bertransformasi menjadi UIN bukan IAIN lagi,” tutupnya. (Ana/Devi/red)

2 Komentar

  1. Kalkun Balas

    Tidak ada yang lebih baik dari pada menjaga budaya yang baru tpi tidak meninggal kan budaya yang lama. Jadi apapun itu tujuan dari seorang mahasiswa semoga bisa mengutarakan dan memberikan pemikirannya demi membangun berhadapan kompetitif berbasis pertarif bukan kompetitif terhadap arogansi dan juga apatis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *