MITAPASA Lepas Ratusan Peserta Sport Orientering Competition II

Klikdinamika.com, Salatiga- Mahasiswa Islam Pecinta Alam Salatiga (MITAPASA) IAIN Salatiga lepas ratusan peserta Lomba Orientering Sport II di Desa Gogodalem, Kecamatan Bringin, Magelang, Minggu (25/8//19). Acara yang berlangsung selama 2 hari terhitung sejak Sabtu, (24/8) ini diikuti oleh 102 peserta dari berbagai instansi.

Dikutip dari wikipedia.com, orienteering merupakan sebuah kegiatan berbasis outdoor untuk menguji kemampuan navigasi, kecepatan, dan ketepatan. Orienteering membutuhkan peta dan juga kompas. Hal ini diperlukan untuk menemukan titik-titik atau objek.

Ketua panitia, Wahyuni menjelaskan bahwa orienteering merupakan olahraga menemukan sejumlah lokasi di medan sebenarnya menggunakan peta dan kompas. Titik-titik lokasi dalam orienteering disebut titik kontrol, jadi kita lari menuju titik kontrol tersebut. Orang yang melakukannya disebut orienter. Seorang orienter harus memiliki kemampuan navigasi untuk menemukan rute tercepat dan terbaik untuk mengunjungi titik kontrol tadi.

“Kita ingin mengenalkan orienteering ke berbagai kalangan. Karena, selama ini di Indonesia olahraga ini belum terlalu populer,” imbuhnya.

Lomba ini diikuti oleh oleh 53 tim yang terdiri dari kategori umum putri, kategori umum putra, dan katergori under 19, yang mana setiap tim terdiri dari 2 peserta. 15 tim kategori umum putri, 12 tim kategori under 19, dan 26 tim dari umum putra.

Pemenang kategori umum putra, juara 1 oleh Brahma Hardhika, juara 2 oleh Metala FEB UMS, juara 3 oleh Jepara Orientering. Lalu, kategori umum putri dimenangkan oleh Metala FEB UMS, juara 2 diduduki oleh Brahma Hardhika, juara 3 oleh Eka Citra Orienteer UNJ. Sedangkan, juara kategori under 19 digaet oleh OSM semua.
Perlombaan yang dimulai pukul 08.00 WIB ini, meninggalkan kesan manis kepada peserta. Seperti yang diungkapkan oleh Arinta Desti, peserta asal Universitas Negeri Jakarta, Prodi Ilmu Keolahragaan angkatan 2015 ini, “Acaranya seru. Apalagi tipe yang digunakan masih klasik orienteering, jadi pakai peta RBI yang skalanya besar banget. Medannya juga variatif untuk bernavigasi. Konturnya (medan ketinggian) juga menantang banget untuk lari. Menantang fisik banget. Asik pokoknya, bisa ketemu temen-temen baru dari Jateng juga,” jelasnya.

“Harapanku, semoga olahraga orienteering ini bisa jadi wadah silaturahmi untuk teman-teman Mapala di Indonesia. Semoga Mapala bisa mengembangkan bidang olahraga petualangan melalui olahraga orienteering. Karena, orienteering bukan sekedar berlari,” imbuh Arinta.

Harapan tersebut sejalan dengan harapan dari Mapala Mitapasa sendiri. Seperti yang disampaikan oleh Nur Colis, selaku ketua, “Kami berharap Mapala MITAPASA IAIN Salatiga bisa memberikan kontribusi nyata untuk perkembangan dan kemajuan olahraga orienteering di Indonesia untuk saat ini dan masa depan,” tuturnya saat ditanya via pesan WhatsApp. (Hana/Anik/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *