Masyarakat Surabaya Remehkan Resiko Penularan Covid-19

Klikdinamika.com, Salatiga- sebagian besar masyarakat Surabaya, Jawa Timur. Menganggap bahwa risiko penularan covid-19 cenderung kecil.

Hal itu diungkapkan dalam survei yang dilakukan oleh Lapor Covid-19 dan bekerjasama dengan Social Resilience Lab Nanyang Technological University (NTU) Singapura. Akhir-akhir ini, Surabaya merupakan kota yang paling tinggi kasus positif Covid-19 di Indonesia.


Sulfikar Amin yang merupakan Associate Profesor Sosiologi Bencana Nanyang Technological University (NTU) Singapura, menjelaskan bahwa sebagian besar masyarakat Surabaya, dalam mengartikan bahaya penularan covid-19 di Surabaya terbilang sangat lemah.


Hal ini berkaitan dengan survei yang dilakukan di kelurahan yang ada di kota Surabaya sendiri. Pada 19 Juni hingga 10 Juli 2020, dengan metode kuota sampling dan variable penduduk per kelurahan yang diikuti oleh 2.895 jumlah responden.

Survei ini dilakukan secara online melalui platform Qualtrics dan disebar melalui Whatsapp. Dan menggunakan metode analisis survei yaitu formula Spearman Rho untuk mengukur korelasi antara variable dan faktor demografi.

Sebesar 53% masyarakat Surabaya memperoleh informasi perkembangan covid-19 melalui TV maupun media masa. Dalam persepsi risiko, hal ini terbilang rendah, ada sekitar 59% individu yang menganggap enteng bahwa kemungkinan mereka tertular covid-19.


“untuk level individu persepsi resikonya bisa dibilang rendah, karena ada sekitar 59% kemungkinannya sangat kecil dan kecil, jika dibandingkan dengan Jakarta kemarin, ini sebenarnya relatif baik, karena Jakarta kemarin sekitar 77% mengatakan sangat kecil dan kecil.” Ucap Sulfikar.

Peta persebaran responden di kota Surabaya


Dalam persepsi risiko ada kemungkinan sangat besar dan besar masyarakat tertular covid-19, saat pergi ke pusat perbelanjaan dan pasar yaitu sebesar 47%, untuk bekerja, sekolah dan kuliah persepsinya relatif kecil dan kecil yaitu 23%, dan persepsi yang paling tinggi untuk tertular covid19 yaitu di transportasi umum yang mayoritas angkutan kota dan bus yaitu sebesar 59%.


Menurut survei yang dilakukan, ada 78% masyarakat yang menganggap ekonomi dan kesehatan sangat penting, dan sebesar 14% masyarakat menganggap ekonomi dan kesehatan itu lebih penting dan jauh lebih penting.

Menurut Sulfikar Amin angka 14% ini sangat krusial bagi masyarakat karena dapat mempengaruhi perilaku masyarakat yang tidak peduli dengan kesehatan.

“Kenapa saya menggaris bawahi kelompok yang 14% ini, karena ini sangat krusial ketika di dalam suatu masyarakat ada sekelompok orang yang menganggap bahwa faktor ekonomi itu lebih penting dari pada faktor kesehatan, dan itu bisa berakibat pada perilaku mereka yang tidak peduli dengan kesehatan, dan tentu ini akan berdampak pada seluruh warga secara kolektif” tuturnya via zoom saat konferensi pers.

Penurunan pendapatan karena pandemic ini ada sekitar 39% yang mengatakan besar dan sangat besar, 29% cukup besar dan 14% yang tidak ada.

“Penghasilan yang paling berdampak yaitu para pekerja harian seperti ojol, buruh, lalu usaha sendiri, dan yang tidak punya pekerjaan. Untuk yang relatif aman adalah Aparat Sipil Negara (ASN).” Jelas Sulfikar.


Untuk Bantuan pemerintah relatif kecil dari pada Jakarta. Ada sekitar 30% membutuhkan bantuan yang besar dan sangat besar, 20% cukup besar, 19% kecil dan 31% tidak ada.


“Pensiunan dan pegawai negeri adalah kelompok yang paling aman. Kemudian lembaga non profit, lalu pegawai swasta. Untuk ibu rumah tangga terbagi menjadi dua antara mereka yang sangat butuh dan tidak butuh sama sekali.

Jadi ini bisa dijadikan referensi untuk mengalokasikan bantuan sosialsecara lebih efektif di kalangan warga Surabaya” kata Sulfikar setelah membreakdown data ekonomi.


Dalam kesiapan menuju pelonggaran pembatasan sosial Surabaya memperoleh 3,42 yang artinya masih cenderung kurang siap. Diamana poin idealnya harus di atas 4, dimana masyarakatnya mempunyai perspektif yang tinggi yang akan berkorelasi terhadap keselamatannya yang lebih baik. (Rizqa/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *