Santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Salatiga gelar acara peringatan Isra Mi’raj di masjid Ath-Thayyar Kampus 2 IAIN Salatiga, Kamis (12/4). Acara ini berlangsung setelah maghrib sampai pukul 22.00. Dihadiri oleh Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Moh. Khusen, Direktur Ma’had Al-Jamiah, Abdul Syukur, penceramah, Agus Ahmad Suaidi, dan pengasuh ma’had putra dan putri, serta seluruh dewan guru di lingkungan ma’had.
Dalam sambutannya, Khusen membacakan prestasi dan penghargaan terkini yang diraih oleh santri ma’had. Di antaranya adalah Firdan Fadlan Sidik, lolos final 10 besar duta santri nasional yang akan masuk karantina pada tanggal 23-29 April mendatang di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Muhammad Sabar Prihatin yang sedang mengikuti kegiatan volunteer di Italia pada tanggal 13-25 April tahun ini, juga seorang santri ma’had putri bernama Ike Dwi Rahayu berhasil meraih juara 2 lomba debat ekonomi syariah yang diselenggarakan di kampus 1 IAIN Salatiga pada 11-12 April 2018.
Apresiasi sebesar-besarnya diutarakan oleh Abdul Syukur kepada jajaran pengurus ma’had yang telah sukses menyelenggarakan peringatan Isra Mi’raj. Ia menyampaikan bahwa acara Isra Mi’raj merupakan awal dan pembuka karena pihak institut belum menyelenggarakan peringatan seperti ini. Ia juga mengapresiasi acara ini karena terselenggara berkat dana mandiri para santri.
Agus Ahmad Suaidi, dalam mauidhoh hasanahnya memaparkan secara gamblang makna Isra Mi’raj dari berbagai sudut. Peristiwa ini merupakan peristiwa keajaiban yang menguji iman untuk mempercayainya atau tidak. Tokoh sahabat Abu Bakar-lah yang pertama kali membenarkan peristiwa agung ini ketika para penduduk Makkah (pada masa itu) menjadikannya bualan semata. Para ulama cendekiawan pun banyak yang menelisik peristiwa ini dan mengkomparasikannya dengan realita ilmiah. Semakin beriringnya waktu, semua kejadian semakin terungkap dalam Al-Qur’an. Semakin menandakan pula bahwa Al-Qur’an adalah sumber ilmu pengetahuan yang tidak pernah habis untuk dipetik ilmunya. (Fadlan/Red)