Debate Competition, Ajang Tingkatkan Mutu Akademik

Doc. Dinamika
Doc. Dinamika
Doc. Dinamika

Klikdinamika.com, Salatiga- Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) mengadakan Debate Competition yang bertema “Digital Economy and Business for Islamic Millennial Generations”, memperebutkan piala Dekan. Diikuti sebanyak 44 tim, satu tim terdiri dari 3 orang, artinya ada 132 mahasiswa yang mengikuti debat kali ini. Bertempatkan di Auditorium kampus 1 IAIN Salatiga, acara dimulai dari pukul 08.40 sampai selesai. Debat ini berlangsung selama 2 hari yakni tanggal 11-12 April, untuk alasan efisiensi waktu maka pelaksanaan debat dilakukan di dua tempat, dengan rincian tim 1 sampai tim 12 bertempat di Auditorium kampus 1, sementara tim 12 sampai tim 24 bertempat di gedung PKM lantai 2.

 

 

 

Jumlah topik yang diperdebatkan kali ini ada 25 topik. Terdiri dari 3 sesi, dengan sesi pertama yakni sesi quiz building, yang kedua sesi penyampaian argumen oleh kedua kubu yakni kubu pro dan kontra, dan sesi terakhir yaitu sesi closing statemen dari kedua kubu.

“Tahun ini termasuk tahun politik, jadi banyak sekali singgungan ekonomi di dalam percaturan politik. Harapannya, kawan-kawan dapat meluruskan yang tidak betul yang tidak hanya berdasarkan kata pokoknya namun berdasarkan keilmuan,” tutur Anton Bawono, selaku Dekan FEBI dalam sambutannya.

Pelaksanaan Debat ekonomi diharapkan mampu meningkatkan mutu akademik dari mahasiswa, kedepannya diharapkan mahasiswa akan semakin kritis dalam memandang beberapa permasalahan yang terjadi di Indonesia, khususnya permasalahan ekonomi. Berbicara ekonomi, kita harus berbangga hati sebab bila disatukan dengan jawara keilmuan disebut The Queen of social science. Selain kita belajar berhitung kita juga belajar perihal sosial.

Muhammad Daniyal (18), peserta debat program jurusan perbankan syari’ah, mempunyai satu pandangan tersendiri mengenai acara debat pagi ini. “Ini adalah satu kebijakan dimana kita bisa mengasah kemampuan, bisa follow up apa yang kita punya, dan kita bisa membuat bibir senyum di kedua orangtua,” ungkapnya. Lebih lanjut ketika ditanya jika nanti ia tidak lolos dalam babak penyisihan ini,  menurutnya Allah tidak akan mengambil sesuatu jika tidak menggantinya dengan yang lebih baik.

Debat dengan tema kali ini banyak mengupas beberapa kebijakan yang menjadi pro dan kontra di negara kita, salah satunya kebijakan pembangunan jalan tol. Kebijakan jalan tol selain mempermudah transportasi, pengalokasian waktu dan lain sebagainya juga mengudang beberapa masalah, salah satunya produk asing yang semakin merajalela di Indonesia. Seperti halnya mobil keluaran negara jepang yang bisa melenggang bebas dan mulus tanpa hambatan di jalan-jalan tol negara kita, miris bukan?

“Fakultas merasa haus untuk kembali bisa meraih juara nasional. Oleh karena itu, para dosen berinisiatif mengadakan ini.  Kita berharap bisa mendapat tim yang solid untuk dapat dikirim ke seantero dengan harapan, dapat pulang membusungkan dada membawa piala kemenangan,” tambah Anton Bawono, di ujung sambutannya.  (Komsa/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *