Kehadiran menteri Ketenagakerjaan RI, Hanif Dhakiri ke IAIN Salatiga mendapat sambutan meriah dari peserta OPAK (08/11). Ditemui usai acara, Hanif menyampaikan salam kepada LPM DinamikA.
Menteri yang juga alumni LPM DinamikA tersebut mengisahkan bahwa pernah menjabat sebagai pimpinan redaksi (Pemred) pada tahun 1991. Selain itu, Hanif Dhakiri adalah salah satu pelopor yang berhasil menerbitkan majalah untuk pertama kali di IAIN Salatiga (dulu STAIN).
Selain menjadi bagian dari LPM DinamikA, Hanif juga aktif di beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) lain, seperti: Mapala Mitapasa, Teater Getar, Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa Arab, dan Walisongo English Club.
Hanif Dhakiri mengatakan “Jadi kalian ini sudah lebih hebat, lha kan sudah jadi institusi sendiri, lha kalau saya ini produknya produk IAIN udah gitu produk filial coba bayangkan, kalian sudah dapat tempat pendidikan yang sudah maju dibanding saya dulu, termasuk fasilitasnya.”
Hanif menuturkan bahwa paradigma ‘Mahasiswa Kritis Progresif’ adalah warisan dan perlu adanya paradigma baru yang lebih pas. Menurutnya, “Mahasiswa itu kritis tapi konstruktif nggak asal, karena sekarang mahasisiwa yang diperlukan adalah yang berkonstribusi.”
Di akhir perbincangan, Hanif berpesan, “Pokoknya tetap produktif tetap kreatif. Media online harus diperkuat karena pada saat ini orang lebih banyak menghabiskan waktu untuk online. Industri-industri media banyak yang tutup dikarenakan kalah dengan media online.” (Fitria/Alvina/Ida/Red)