Lestarikan Musik Keroncong, FAKDAFest Hadirkan Wong Pitoe

Klikdinamika.com, Salatiga – Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga hadirkan Wong Pitoe sebagai Guest Star dalam acara Fakultas Dakwah Festival (FAKDAFest)  dengan tema “Islamic Spirit by Exuding Innovation and Creativity” diauditorium kampus 1 pada Sabtu, (05/10/2020).

FAKDAFest merupakan acara tahunan dari Fakultas Dakwah yang sebelumnya bernama Gebyar Dakwah. Tahun ini FAKDAFest dihadiri oleh 50 orang penonton dan menayangkan live streaming di akun Youtube DEMA Fakultas Dakwah.

Novita Yuni R sebagai Ketua Panitia ungkapkan tujuan terselenggaranya FAKDAFest untuk menumbuhkan dan menyalurkan  bakat mahasiswa dalam berkarya. ”Tujuannya adalah untuk mengembangkan bakat mahasiswa yang mempunyai seni, baik karya seni sastra, seni gambar dan seni lain sebagainya,” tuturnya ketika diwawancarai klikdinamika.com di halaman depan auditorium kampus satu IAIN Salatiga.

Wong Pitoe merasa senang menjadi Guest Star di acara FAKDAFest, sekaligus merangkul anak-anak muda untuk mengenalkan budaya musik Keroncong. Amar selaku bagian dari Wong Pitoe mengungkapkan bahwa saat ini masih sedikit sekali yang menyukai budaya tersebut di kalangan anak muda, sedangkan seni tersebut adalah warisan budaya berharga Indonesia yang harus dijaga. Harapannya, musik Keroncong dapat masuk dalam kegiatan kampus untuk melestarikan dan menjaganya di kalangan mahasiswa.

Penampilan Wong Pitoe dalam acara FAKDAfest 2020 di Auditorium kampus 1 IAIN Salatiga

Mengenal Wong Pitoe lebih dalam, band lokal Keroncong Salatiga ini berdiri pada tanggal 7 Juli 2016. Band ini sebelumnya bernama Keroncong 7, kemudian berganti nama menjadi Wong Pitoe ketika mengisi acara di Salatiga, kemudian Master Of Ceremony (MC) menyebut Keroncong 7 dengan sebutan Wong Pitoe.

Wong Pitoe memiliki banyak prestasi di tingkat nasional yang diraihnya, salah satunya adalah Harapan Dua (lomba grup Keroncong terbuka yang diselenggarakan di Surakarta). Saat ini, program yang dilaksanakannya yaitu membidik anak muda terutama pelajar dengan membuat pelatihan di sanggar untuk melestarikan musik Keroncong. “Karena yang kita pilih adalah pelajar, pemain dan vokalisnya itu masih SD. Ada yang vokalisnya juga masih TK,” tutur Amar.

Acaranya  memfasilitasi tayangan virtual untuk banyak peserta dan penonton yang ingin berpartisipasi melalui akun youtube DEMA fakultas dakwah. “Meskipun saya menyaksikan melalui youtube, tapi saya merasa terhibur, tidak ada bedanya ketika offline, acara ini sangat menarik!” ungkap Aditya Pratama Masyhuri (22) sebagai penonton virtual. (Lilis, Alif, Indra,  Alven/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *