SALATIGA- Klikdinamika.com,- Seluruh mahasiswa delegasi berbagai lomba di ajang Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR) ke-9 tahun 2019 menghadiri acara pengukuhan kontingen pada Senin (01/07/2019) di Auditorium Kampus 3 IAIN Salatiga. Acara ini dihadiri oleh Rektor IAIN Salatiga, Zakiyuddin Baidhawy beserta Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Sidqon Maesur.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor III memberikan arahan dan pemaparan berbagai hal mengenai PIONIR. “Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR) merupakan event bergengsi bagi mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKIN) seluruh Indonesia,” tuturnya.
PIONIR tahun ini, lanjut Warek III, akan dilaksanakan di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada tanggal 15-21 Juli 2019. “Selain momen perlombaan dan kompetensi mahasiswa, PIONIR juga merupakan momentum silatuhahim civitas akademika PTKIN, memperkokoh jalinan persahabatan, mempererat spirit kebangsaan dalam bingkai NKRI serta memperkuat pemahaman akan moderasi Islam,” tegasnya.
Sebanyak 100 mahasiswa-mahasiswi siap didelegasikan untuk mengikuti sebanyak 30 cabang lomba yang akan didampingi oleh official, seluruh ketua DEMA, dan para Wakil dekan 3 di setiap fakultas. Dengan penuh semangat meraih kemenangan dan memperkuat citra IAIN Salatiga, lanjut Wakil Rektor III, para peserta harus optimis untuk meraih juara di antara PTKIN lainnya di seluruh Indonesia.
Dalam sambutan yang kedua, Rektor memberikan motivasi kepada para delegasi sekaligus mengukuhkan kontingen secara resmi. “Ibnu taimiyah Taimiyah pernah berkata: yang menjadi tolak ukur bagi kita, di setiap amalan, yaitu bikamalin nihayah, kesempurnaan pada ujung setiap hal, bukan binaqsil bidayah, kekurangan ketika kita memulai,” tegasnya. Oleh karena itu, lanjut rektor, janganlah kita berkecil hati ketika bertanding dikarenakan kita merasa minder melihat saingan kita yang lebih hebat. Semua memliki kesempatan yang sama karena tolak ukurnya adalah kesempurnaan di titik akhir, yaitu maksimalnya kita berjuang sampai titik akhir suatu hal.
“Tegaklah dan percaya dirilah untuk bertanding di PIONIR, karena nama IAIN Salatiag sudah memiliki nama dan citra baik di depan Kementerian Agama, baik karena kualitas dosennya, pimpinannya, karyawannya, maupun mahasiswanya. Di tingkat administrasi, IAIN Salatiga berada di tingkat kedua, di bawah UIN Malang. Kemudian salah satu karyawan kita menjadi agen perubahan di tingkat kementrerian hingga IAIN kita menjadi salah satu model dari Zona Integritas wilayah bebas korupsi dan wilayah birokrasi bersih yang merupakan satu-satunya di PTKIN. Kemudian, info yang paling terbaru, di kampus kita, salah satu jurnal nya sudah menembus Quartile 1 yang merupakan legitimasi secara internasional dan menjadi satu-satunya di Indonesia mengalahkan berbagai Perguruan Tinggi lainnya,” paparnya dengan jelas dan tegas. (Fadlan/red)