Klikdinamika.com, Salatiga- Sabtu pagi (13/7) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga tanda tangani MoU dengan TIE-UPS International India. Ruang rapat utama gedung K.H Hasyim Asy’ari sejak pagi telah disiapkan untuk menjadi tempat diskusi dan penandatanganan. Acara ini dihadiri oleh jajaran sivitas akademika dari kedua belah pihak. Di antara yang hadir adalah rektor IAIN Salatiga,
Prof. Dr. Zakiyudin, M.Ag., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama,
Dr. Sidqon Maesur, Lc., M.A., dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Prof. Dr Mansur, M.Ag.
“Kerjasama ini berawal dari hubungan pertemanan antara saya dan Mr. Rafi. Kemudian karena Mr. Rafi memiliki banyak program dan tentu berhubungan dengan program ilmiah yang mendukung pengembangan lembaga, maka lembaga memberikan dukungan untuk diadakan acara pada hari ini, yaitu penandatanganan MoU,” tutur Budi, salah seorang jajaran di Lembaga Penjamin Mutu (LPM) IAIN Salatiga.
Bentuk program yang bisa dilakukan, menurutnya sangat banyak. Di antaranya adalah pertukaran mahasiswa, exchange professor, twimming program, dual degree, magang, internasional conference, seminar dan lain sebagainya.
“Terima kasih kepada IAIN Salatiga. Mungkin ini adalah kesempatan bagus, dimana kita akan melakuakan kerjasama antara India dan Indonesia,” tutur Mr. Rafi, utusan dari TIE-UPS International India yang juga fasih berbahasa Indonesia.
“Dalam waktu dekat ini, akan segera ada student exchange. LPM akan membuat sebuah format persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta yang ingin mengikuti program itu. Seperti kemampuan bahasa Inggris ataupun pengetahuan tentang kebudayaan Indonesia agar nanti bisa mengenalkan kebudaayan Indonesia maupun IAIN Salatiga,” papar Budi.
Selain itu, Mr Rafi juga menegaskan, bahwa telah banyak terjalin kerjasama dan penandatanganan Mou antara Indonesia, namun di antaranya telah terputus karena dalam jangka 6 bulan dari penandatanganan, belum ada aksi bentuk kerjasamanya. Ia berharap, pihak IAIN Salatiga bisa segera membuat draft kerjasama, mulai dari waktu, teknis maupun persyaratannya dan tentu atas persetujuan bersama. Setelah itu bisa kami bincangkan lebih lanjut.
Saat ditanya mengenai waktu publikasi terkait student exchange, ia menjawab, “Tentunya sebelum enam bulan ke depan akan kami release, tinggal menunggu intruksi dari Bapak rektor saja,” pungkasnya. (Anik/Red)