SALATIGA, Klikdinamika.com,- Ajang lomba antar perguruan tinggi Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR) IX kembali diadakan di UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang. Acara dua tahun sekali ini diselenggarakan selama 7 hari yakni pada tanggal 15 – 21 Juli 2019 dengan jadwal perlombaan yang beragam.
Kontingen IAIN Salatiga memboyong sekitar 120 mahasiswa terpilih untuk mengikuti beberapa lomba yang diadakan.
Salah satu cabang lomba yang diselenggarakan adalah lomba film pendek. Peserta lomba film pendek dari IAIN Salatiga memilih tema “Indahnya Keberagaman” dari beberapa tema yang diberikan oleh panitia. Tim ini mengirim 4 personel dari mahasiswa KPI yakni Tedi Syah Agung Maulana (Official), M. Aziz Asaqir (Sutradara), Nur Gustaf Khoirul Lukman (Penulis Skenario), dan M. Hikam Abdullah Asy-Syarofi (Director of Photography).
Adapun judul film pendek yang diangkat adalah “Serasa Semanusia”. Alasan di balik pemilihan tema dan judul tersebut yakni ada pesan yang out of the box. Dari sekian pemikiran tentang ‘keberagaman’ yang melulu soal agama, keyakinan, budaya, dan ras, membuat tim ini memikirkan ide berbeda. Walau sempat terjadi perbedaan pendapat antar individu dalam tim, tetapi akhirnya menyatu jua.
Tim ini mencoba untuk memunculkan hal-hal kecil yang berbeda.
“Apapun perbedaannya, setiap individu akan jadi indah jika mengingat kembali kodratnya sebagai sesama manusia yang peka terhadap hal kecil seperti membantu sesama. Sesimpel itu sih pesan yang kami coba sampaikan,” tutur Gustaf.
Cabang lomba ini merupakan debut pertama di PIONIR yang kebetulan diselenggarakan pada tahun ini. Jadwal lomba tersebut tercatat pada Kamis, 18 Juli 2019, hari keempat rangkaian acara. Di hari itu dari pukul 08.00 hingga selesai, penilaian hanya memutarkan film – film pendek hasil karya peserta lomba. Tidak ada proses screening film, hanya berdasarkan dari penilaian 3 juri.
Menurut salah satu juri lomba film pendek, Taufan, visual dari segi warna pada film pendek dari kontingen IAIN Salatiga sebenarnya kurang. “Akan tetapi tim ini memiliki pesan yang cukup implisit yang mungkin dari awal dapat ditelaah oleh penonton, dan akhirnya para penonton mengetahui apa pesan yang sebenarnya diangkat,” tambahnya.
Beberapa dosen juga membimbing dan mendampingi ke Malang, diantaranya adalah wakil rektor bidang kemahasiswaan dan kerjasama Sidqon Maesur, kepala bagian akademik dan kemahasiswaan, Himmi Naf’an dan pendamping Edi Kiswanto.
Kontingen IAIN Salatiga berangkat pada Minggu pagi, 14 Juli 2019. Hal ini dilakukan karena tujuan yang cukup jauh dari Salatiga. Tak hanya itu, hal ini juga dilakukan untuk mengantisipasi keterlambatan sampai di lokasi karena pada Senin keesokannya akan dilaksanakan Technical Meeting pada setiap cabang lomba yang harus diikuti para peserta.
Sekitar pukul 22.00 WIB, kontingen IAIN Salatiga sampai di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Kedatangan kontingen disambut oleh pihak kampus dengan hangat. Dari seluruh kontingen dari beberapa PTKIN, beberapa ada yang menginap di Ma’had kampus dan ada juga yang menginap di hotel.
“Yang patut disyukuri adalah kemauan anak-anak yang tinggi dan kerja keras yang telah dilakukan. Alhamdulillah, kami berhasil membawa pulang 3 juara di cabang lomba musikalisasi hadis, short movie dengan tema indahnya keberagamaan mendapatkan juara 2 dan voli putri juara 3,” tandas Himmi. (Elvira, Ida F/red)