Fuadah Gelar Pembekalan PPL Terpadu untuk Lima Prodi, Mahasiswa Dituntut Punya “Growth Mindset”

Pembekalan PPL mahasiswa semester 6 di Masjid At- Thayyar kampus 2 (Sumber Foto: Aprinianda/DinamikA).


Klikdinamika.com– Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora (Fuadah) menggelar pembekalan Praktikum Pengembangan Profesi (PPL) bagi mahasiswa semester 6 di Masjid At-Thayyar, Kampus 2, Kamis (11/7/2024).

Acara yang diisi oleh tiga pemateri ini diawali dengan sambutan dari Wakil Dekan dan Dosen Fuadah. Sutrisna, selaku dosen Program Studi (Prodi) Sejarah Peradaban Islam (SPI), menyampaikan bahwa program PPL akan dilaksanakan pada 15 Juli hingga 30 Agustus 2024.

Sutrisna juga menjelaskan tentang kebijakan KKN integrasi, yang mana mahasiswa dapat merangkap KKN dan PPL menjadi satu dalam satu waktu, dengan catatan memenuhi syarat.

“Caranya, saudara dapat melihat potensi yang ada di lingkungan kecamatan di mana saudara melaksanakan PPL. Lalu, nanti saudara dapat membuat program proposal, baik program fisik dan non-fisik. Lalu, program kegiatan itu dimuatkan ke dalam proposal, yang mana proposal itu diajukan ke LP2M sebagai permohonan untuk melaksanakan KKN Integrasi,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan tentang waktu pelaksanaan KKN yang dilakukan di luar jam PPL, agar tidak mengganggu pelaksanaan PPL.

“Dan pelaksanaannya di luar jam PPL. Kalau misalkan tempat pendidikan mulai dari jam 7 sampai 12, berarti selebihnya dari jam itu dilaksanakan untuk kegiatan KKN,” tuturnya.

Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi pembekalan yang oleh 3 pemateri. Salah satunya Sutomo, Kepala Sekolah di salah satu Madrasah Aliyah.

Ia menjelaskan bahwa mahasiswa yang akan mengikuti PPL harus memiliki growth mindset dan kreatif, agar pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar tidak membosankan.

You know, dalam kegiatan ajar-mengajar, harus ada ice breaking, agar tidak membosankan. Selain itu, implementasinya di lapangan nanti, temen-temen harus berkreasi dan inovasi. Karena, di setiap lapangan atau kelas, situasinya tidak sama,” ujarnya.

Selaras dengan Sutomo, Retno, selaku pegawai bidang kearsipan, juga menjelaskan bahwa mahasiswa magang atau PPL harus selalu responsif dalam situasi apapun. Mahasiswa harus cepat-tanggap, terutama untuk mahasiswa yang ditempatkan di pusat pelayanan.

“Perhatikan juga ketika sudah masuk instansi, kalian harus mematuhi SOP. Setiap instansi pasti memiliki SOP mereka sendiri. Kemudian juga responsif, karena anak-anak, sekarang ini, kurang responsif dan ini perlu saya sampaikan agar kalian mawas diri,” tegasnya.

Pembekalan ini membuat mahasiswa yang menjadi peserta merasa terbantu. Salah satunya Tri, mahasiswa Ilmu Al Qur’an dan Tafsir (IAT) semester 6. Ia mengaku merasa terbantu. Namun menurutnya penyampaian pemateri kurang to the point dan bertele-tele.

“Karena pematerinya kurang to the point, jadi saya rasa kurang pada intinya, namun tetap dapat membantu pelaksanaan PPL besok,” ujarnya.

Tri juga mengeluhkan informasi pembekalan PPL dari pihak akademik yang terlalu mendadak.

“Informasinya dadakan. Menurutku, itu membuat seseorang jadi bingung, gitu loh. Kadang, dari pihak B bilang gini, terus pihak A bilang gitu. Itu informasi dari hari ke hari berbeda. Nah, itu sih yang buat aku bingung, karena dari akademik juga dadak,” ungkapnya. (Aprinianda/Anas/Red





Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *