Bansos Mengalir Deras, SAR SERI Salatiga Kewalahan

Sumber foto: Dokpri

Klikdinamika.com, Salatiga– SAR SERI (Search and Rescue Satuan Emergency Relawan Indonesia) kewalahan akibat bantuan sosial (bansos) olahan pangan ampela ati sebanyak dua kwintal lebih yang berasal dari CV Barokah Jaya, Kamis (20/05/2021).

Bansos dibagikan secara gratis kepada masyarakat yang membutuhkan, pondok pesantren, serta beberapa komunitas di Salatiga. Kegiatan ini berpusat di Tugu, Bener, Kecamatan Tengaran.

Ketua SAR SERI Salatiga, Bangkit Triasmoko, mengaku kewalahan. Pasalnya, kiriman bansos tersebut akan datang lagi malam ini.

“Kami cukup kewalahan karena ampela ati akan datang lagi malam ini. Ini akan menjadi kloter kedua pada hari ini. Tapi tidak masalah, kami segenap tim akan membagikannya kepada masyarakat malam ini juga,” tuturnya.

Pembagian bansos kloter pertama dilakukan pada pukul 17.00–19.00 WIB, kemudian dilanjutkan kloter kedua pada pukul 22.00–23.30 WIB. Lokasi yang dituju meliputi Tugu, Bener, Kenteng, dan Tegalrejo.

Elsa, salah satu istri volunteer kegiatan tersebut juga mengungkapkan kebingungannya bahwa bansos tersebut akan dibagikan kepada siapa lagi. Ia menginginkan agar bansos dibagikan pada orang yang benar-benar membutuhkan.

“Sudah beberapa kali donatur ini memberikan bantuan sosial. Bahkan kami sampai bingung mau dibagikan ke siapa lagi. Kami tidak ingin salah tuju, harus benar-benar pada tujuan yang tepat,” ungkap Elsa.

“Kalau ada informasi mengenai lokasi yang membutuhkan, kami begitu senang hati mengantarkan. Jumlahnya banyak, dan ini harus segera sampai ditangan masyarakat supaya dapat diolah, karena minimnya tempat untuk menyimpan banyaknya ampela ati ini”, tambahnya.

Selain menjalankan amanah dari donatur yang memberikan bantuan sosial, SAR SERI Salatiga juga memiliki banyak kegiatan yang dilakukan.

“Kami siap mengulurkan tangan apapun bentuknya. Sekali lagi, bukan hanya menangani bencana, tapi bantuan sosial, pendidikan, dan hal yang dibutuhkan masyarakat. Mengenai dana, memang tak pernah terfikirkan. Tapi yang jelas, ketika masyarakat memanggil, hati kami selalu tergerak,” ucap Bangkit.

Diakhir, Bangkit juga menambahkan bahwa kegiatan tersebut terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat.

“Kami selalu melibatkan banyak elemen masyarakat untuk event atau kegiatan yang terselenggara. Baik anak punk, lansia, dan masih banyak lagi,” pungkasnya. (Lilis/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *