SALATIGA – Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) Fakultas Ushuludin Adab dan Humaniora (FUADAH) IAIN Salatiga selenggarakan Festival Budaya 2018 pada hari Rabu, (31/10) di halaman kampus 2 IAIN Salatiga yang beralamatkan di Kembangarum.
“Acara ini menjadi sarana silaturahim antar mahasiswa lintas fakultas di IAIN Salatiga. Kita bersenang-senang ria, namun tetap jaga situasi yang aman,” ucap Mukhlisin, ketua Dewan Mahasiswa (DEMA) FUADAH dalam sambutannya.
Ia kembali mengutarakan bahwa acara Malam Festival Budaya ini merupakan rangkaian penutup acara Pekan Budaya FUADAH 2018 yang rutin diadakan setia tahun, namun dengan konsep yang berbeda. Pada tahun ini terdapat tiga agenda besar yang diadakan dalam satu pekan, mulai tanggal 29 sampai 31 Oktober 2018 dengan mengambil tema utama “Lestari Budayaku, Lestari Indonesiaku. Dari FUADAH untuk Bangsa.”
Seminar Nasional bertema “Aktualisasi Peran Santri dalam Melestarikan Budaya Nusantara” mengawali rangakain Pekan Budaya pada hari Senin (29/10) di Auditorium kampus 3 IAIN Salatiga. Agus Ahmad Suaidi, dosen IAIN Salatiga dan Gus Abdullah Ibnu Thalhah, kartunis sekaligus dosen seni dan arsitektur Islam UIN Walisongo Semarang menjadi narasumber dalam seminar tersebut.
Lomba-lomba Pekan Budaya antar mahasiswa IAIN Salatiga diselenggarakan pada hari Senin hingga Selasa (29-30/10) di lingkungan kampus 2. Terdapat lima cabang lomba yang diperlombakan, yaitu Qiroatul Kutub, Kaligrafi, Pidato Bahasa Arab, Pidato Bahasa Jawa, dan Ghina Arabi.
Rangakaian Pekan Budaya FUADAH ditutup dengan agenda akbar berupa festival Budaya yang dimeriahkan oleh dua bintang tamu, yaitu Band Langensuko, dan Angklung Carehal Yogyakarta. Dalam acara puncak itu diumumkan hasil kejuaraan lomba.
“Kita mampu menjadi The center of Excellent IAIN Salatiga, karena di kampus yang sejuk ini kita bisa mengadakan agenda besar,” tutur Benny Ridwan, dekan FUADAH dalam sambutannya. Ia sangat mengapresiasi kegiatan akbar ini karena mampu memikat audien yang lebih banyak. (Fadlan/red)