Kamis (27/05), Memahat merupakan keahlian Putu (44), sapaan akrab salah seorang seniman dalam acara How Art You dengan tema “Workshop Topeng” yang diadakan di Rumah Dinas Walikota Salatiga. Ia menjelaskan bahwa seni pahat merupakan ajang untuk memperkenalkan masyarakat tentang pemanfaatan limbah kayu yang bisa dimanfaatkan sebagai karya seni. Acara yang diadakan kali kedua setelah di Perpustakaan dan Arsip Daerah (Persipda) Salatiga ini mendapat respon yang bagus dari peserta workshop.
“Meskipun terlihat rumit, namun acara ini menarik minat peserta untuk menikmati seni pahat,” tutur Nadia (15) siswi SMA N 1 Salatiga.
Acara ini sangat berperan dalam memperkenalkan seni pahat kepada peserta workshop. Selain itu, diperkenalkan juga seni lain seperti pantomim dan teater tutur. Putu, selaku ketua Komunitas “Rumah Geni” menuturkan bahwa meskipun belajar secara otodidak, ia tidak merasa kesulitan dalam menekuni pekerjaannya. Limbah yang didapat bisa disulap menjadi karya seni topeng yang luar biasa dan dapat diminati para penikmat seni. Bahkan tak jarang dari pelanggan rela merogoh kocek yang dalam untuk membawa pulang hasil karya Putu, tambahnya.
Pembuatan sebuah topeng membutuhkan waktu sekitar satu jam, tergantung tingkat kerumitannya. Meskipun barang yang didapat tidaklah cuma-cuma, namun terbilang mudah. Dari acara ini diharapkan masyarakat dapat melihat peluang dari limbah yang terlihat sudah tidak bermanfaat.
(Tiyas/Crew_)