ALE Lanjutkan Drama 3 Bahasa: dari Sinta Ilang ke Sinta Obong

Pertunjukkan Sinta Obong yang dipersembahkan oleh program Khusus Kelas Internasional (Sumber Foto: Anas/DinamikA).

Klikidinamika.com–Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) program Khusus Kelas Internasional (KKI) adakan event tahunan Art and Language Exhibition (ALE) 2024 dengan tema “Empowering Education in Art Diversity with Bridging Culture and Communication in A Modern Exhibition” di Auditorium Student Center Prof. Dr. Achmadi UIN Salatiga, Jumat (4/10/2024).

Hilwa selaku Ketua Acara, mengatakan bahwa tema ini diangkat sebagai bentuk apresiasi seni dan upaya melestarikan budaya Jawa.

“Tema ini diangkat sebagai bentuk apresiasi seni dan upaya melestarikan budaya Jawa, yang mana kita kemas dalam pertunjukan modern menggunakan tiga bahasa yaitu: bahasa Arab, bahasa Inggris, dan bahasa Jawa,” terang Hilwa.

Hilwa juga memaparkan alasan diangkatnya cerita Sinta Obong dalam event ALE kali ini.

“Kami mengangkat cerita Sinta Obong karena ALE tahun kemarin mengangkat cerita Sinta Ilang, yang mana cerita tersebut belum berakhir sepenuhnya. Lalu, tahun ini kami melanjutkan cerita tersebut, yaitu Sinta Obong,” ungkapnya.

Acara ini dihadiri sekitar kurang lebih 400 peserta dan 60 tamu undangan. Mereka juga menghadirkan Dr. Fatchurrohman. S.Ag. M.Pd selaku wakil Dekan 1 FTIK, Muh. Yamin selaku Plt. Kepala Biro UAPK UIN Salatiga, dan Yasip Khasani, S.Ip, M.M selaku Penanggung jawab (PJ) Walikota Salatiga.

Fatchurrohman menyampaikan bahwa kegiatan KKI ini diselenggarakan sebagai ekspresi budaya pengembangan potensi mahasiswa, dalam memelihara dan melestarikan budaya.

“Kegiatan anak-anak KKI ini sebagai ekspresi budaya pengembangan potensi mahasiswa dalam memelihara budaya yang kita miliki, juga mengenal lebih dekat budaya Jawa. Sehingga, budaya kita tidak terhempas di tengah modernitas serta tetap eksis dan dikenal. Ini juga melatih mahasiswa mempunyai multiplayer potensi, sehingga memberi daya saing tersendiri KKI,” ucapnya.

Yasip Khasani sempat memberi apresiasi terhadap event ALE kali ini yang telah berkontribusi memperkenalkan dan merawat budaya Indonesia.

“Kami memberi apresiasi terhadap kegiatan yang dilakukan tiap tahun ini, sebagai wadah implementasi ilmu di kelas KKI ini untuk memperkenalkan, merawat, dan melestarikan budaya Indonesia, karena Salatiga sendiri disebut Indonesia mini. Jadi, tugas kita mempresentasikan itu dalam kemajemukan suku adat dan budaya di Salatiga, sebagai bekal dan pengalaman berharga untuk pengembangan diri mahasiswa,” tegas Yasip.

Muhammad, salah satu peserta yang menghadiri event ALE menyampaikan kegembiraannya setelah menyaksikan penampilan Sinta Obong.

The event was very beautiful and joyful. I liked the way you stuck to your old customs and mixed them with the Islamic religion, so that there is nothing against religion, Islam always makes things more beautiful. (Acaranya sangat indah dan menggembirakan. Saya suka cara mereka tetap berpegang pada adat istiadat lama dan memadukannya dengan agama Islam, sehingga tidak ada yang bertentangan dengan agama. Islam selalu membuat segalanya lebih indah),” ujarnya.

Namun, di akhir, ia juga memberi saran terkait pemetaan peserta.

I also have a point of view: if there were seats for men and seats for women, it would be better, to avoid temptation and mixing. Thank you, I am really happy to attend this event. (Saya juga punya pandangan: kalau ada kursi untuk laki-laki dan kursi untuk perempuan, alangkah baiknya menghindari godaan dan percampuran. Terima kasih, saya sangat senang bisa menghadiri acara ini),” imbuhnya. (Disya/Anas/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *