Simpul Salatiga Menggelar Diskusi dan Peluncuran Buku Puisi dari Keluarga Korban Penculikan 1998

Acara diskusi dan peluncuran buku puisi di Tanasurga Cafe, Sidomukti, Salatiga (Sumber Foto: Fadlan/DinamikA).

Klikdinamika.com – Simpul Salatiga menggelar acara diskusi dan peluncuran buku puisi Kapan Pulang yang ditulis oleh Hardingga, salah satu keluarga korban penculikan tahun 1998. Acara itu diadakan di Tanasurga Cafe, Sidomukti, Salatiga, Selasa (25/2/2025).

Kegiatan diskusi itu digelar untuk mengingat apa yang terjadi saat masa Orde Baru yang mana banyak terjadi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

Hardingga, selaku penulis, mengatakan jika buku itu hasil perjalanan setelah apa yang dialaminya dan keluarga atas kehilangan seorang ayah saat Hardingga berumur 5 tahun. Ayah Hardika diketahui menjadi salah satu korban penculikan tahun 1998. Dan buku itu muncul karena dorongan oleh Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI), yang didirikan oleh korban kasus penghilangan paksa 1997/1998.

“Awalnya saya bukanlah penulis buku, jadi ceritanya IKOHI mengunjungi Facebook dan Instagram saya. Lalu ngobrol, dan mereka berencana untuk membuat buku, karena tulisan-tulisanku ada satu/dua pesan yang menarik untuk disampaikan,“ ucapnya.

Dibuatnya buku itu untuk memberikan sebuah pengetahuan ke semua orang, agar kejadian itu tidak terjadi lagi seperti dirinya. Dengan menulis setidaknya pesannya dapat menjangkau banyak orang.

“Dengan menulis buku itu agar saya terus berenergi. Bagaimana terus bersuara, terus menyampaikan hal-hal kecil dengan tulisan. Karena menulis itu adalah sebuah pesan yang setidaknya semua orang tau,” lanjutnya.

Eva, salah satu peserta diskusi, mengatakan bahwa saat mengikuti acara tadi ia takjub mendengar berbagai pengalaman dan cerita dari penulis. Ia kagum dengan pesan Hardingga, karena dapat menjadi inpirasi orang lain.

“Melihat seseorang dengan lukanya mampu membagi cerita dan dia tetap berjuang lewat karya musik, buku dan puisi itu hebat. Saya rasa itu tidak mudah, dapat mengungkapkan apa yang dirasakan. Keren banget melihat orang dengan kesusahan hidupnya bisa menjadi inspirasi,” lanjutnya. (Bintang/Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *