Seminar Kebangsaan dengan tema “Peran Mahasiswa dalam Konsolidasi Demokrasi di Indonesia” guna meningkatkan peran mahasiswa untuk kemajuan Bangsa dan Negara (Sumber Foto: Faza/DinamikA).
Klikdinamika.com– Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga menggelar UIN Culture is Moving (UCIM). Kegiatan ini berupa Seminar kebangsaan dengan tema “Peran Mahasiswa dalam Konsolidasi Demokrasi di Indonesia“ guna meningkatkan peran mahasiswa untuk kemajuan bangsa dan negara. Kegiatan ini bertempat di Auditorium Prof. Dr. Achmadi Kampus 3 Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga, Rabu (12/6/2024).
Acara ini menghadirkan tiga pemateri, yaitu Drs. V. T. Haribowo, M.M. selaku Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik; Cholida Hanum, M.H; dan Ahmad Baharuddin.
Haribowo dalam materi yang disampaikan, berpesan agar mahasiswa dituntut tak hanya cerdas secara intelektualnya saja.
“Kalian semua harus dituntut cerdas. Bukan hanya cerdas intelektual seperti dalam proses belajar akademik, tapi juga cerdas secara spiritual, dan juga cerdas secara emosional. Sehingga, kecerdasan tadi, yang meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) kita,” tuturnya.
Dalam sambutannya, Miftah selaku Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Universitas, menegaskan kedua peran penting mahasiswa untuk kebaikan bangsa ini.
“Mahasiswa di UIN Salatiga berkumpul, untuk membahas kebaikan demi bangsa ini. Sebab, mahasiswa memiliki dua peran: peran kekinian dan peran masa depan. Peran kekinian adalah peran mahasiswa menjadi bagian dari masyarakat, mahasiswa harus berpikir kritis. Jika mahasiswa tidak berpikir kritis, maka dia telah dimatikan peran kekiniannya. Lalu, peran masa depan—dalam hal ini masa depan Indonesia—ditentukan dengan pemuda dan mahasiswanya saat ini,” tegasnya.
Said, salah satu peserta delegasi dari Dema UIN Raden Mas Said, menjelaskan bagaimana peran mahasiswa, tidak hanya terikat pada program studi yang dipelajari, akan tetapi partisipasi mahasiswa dalam keterlibatan mengawal demokrasi di negeri ini.
“Peran mahasiswa sangat kompleks. Kita di masyarakat, tidak dilihat dari program studi apa? Tapi, yang dilihat itu kecakapan. Akhirnya, untuk menimalisir ketidakcakapan terhadap multisektoral, paling nggak dinamisasi demokrasi di Indonesia dapat berjalan dengan semestinya, dan ideal menurut masing-masing individu seperti apa. Maka, gerakan mahasiswa diharapkan masyarakat supaya ikut berperan dalam dinamisasi demokrasi di Indonesia,” jelasnya.
Ia juga berharap semua mahasiswa dapat berperan dalam setiap gerakan mahasiswa.
“Tidak hanya berperan dalam politik, harus tetap dalam koridor yang semestinya. Tetap menyempatkan taqwa, intelektual, provisional di gerakan mahasiswa,” imbuhnya. (Joysi/Faza/red)