Sumber Foto: Fadlan/DinamikA
Klikdinamika.com– Debat Pasangan Calon (Paslon) Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga telah dilaksanakan dengan pemaparan visi, misi dan program dari masing-masing Paslon, Kamis (30/11/2023).
Visi, misi dan program kerjanya masing-masing sudah dipaparkan selama berjalannya debat di Auditorium Seminar lantai 3 Gd. KH. Hasyim Asyari. Lalu dipindahkan ke lapangan basket dan melanjutkan sesi tanya jawab antara Paslon dengan mahasiswa umum yang sempat tertunda.
Miftah Choirudin selaku calon yang menduduki nomer urut 1, menjabarkan tentang visinya jika terpilih sebagai ketua Dema Universitas.
“Menjadikan Dema UIN Salatiga sebagai katalisator. Katalisator itu alat untuk mempercepat sesuatu yang mana mempercepat pembaharuan yang lebih baru lagi, program-program lama yang usang kita tinggalkan, program yang baik masih relevan kita pertahankan dan inovasi-inovasi terbaru, sehingga ada pembaharuan dan update di situ. Progresif yang maju dengan dilandaskan ke-Islaman dan ke-Indonesiaan,” jelasnya.
Miftah juga mengharapkan adanya kolaboratif antar organisasi internal maupun eksternal.
“Lebih ke pembangunan tata kelola yang responsif, progresif, kolaboratif, dan bersinergi dengan internal dan eksternal kampus guna mewujudkan hubungan yang kolaboratif,” imbuhnya.
Di sisi lain, Miftah juga berupaya sebaik mungkin mengimplementasikannya pada periode awal dan berusaha menarik masukan untuk periode akhir yang lebih terkonsolidasi.
“Akan berusaha mengimplementasikan visi, misi yang dibawa. Bila mana ada kesalahan akan dievaluasi untuk mahasiswa umum apa yang kurang dari kami, sehingga bisa ditingkatkan untuk sebagian periode berikutnya,” ujarnya.
Miftah menambahkan akan mengutamakan tiga isu sebagai bentuk pergerakan perdananya.
“Tiga isu yang kami janjikan akan selesai dalam tiga bulan, yaitu Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa, kekerasan seksual, dan kebebasan berpendapat,” urainya.
Kemudian, Muhammad Kurniawan, calon nomer urut 2, memperjelas visi dan misi jika mereka terpilih sebagai Ketua Dema Universitas.
“Yang akan kami kedepankan adalah ke lembaga dulu, karena kalau lembaga ngga paten, untuk menyongsong yang lain tidak akan kuat. Kalo internalnya sudah bagus atau aktif baru kita sinergis kepada UKM dan tentu akan progresif, mengejar apa yang sudah ditentukan,” jelasnya.
Kurniawan menambahkan, ia akan membuat perubahan pada kegiatan yang berbasis intelektual dengan menyesuaikan siklus mahasiswa sekarang yang terlalu bergantung pada media online.
“Karena menilik kejadian setelah online yang mahasiswa lebih bergantung ke google, tugas copas, jawaban juga di copas. Jadinya kegiatan berbentuk basis intelektual dan lain sebagainya dalam bentuk seminar kah, diskusi kecil kah, itu mungkin bentuknya bisa disesuaikan dengan keadaannya,” imbuhnya.
Kurniawan juga akan membuat ajang diskusi untuk mahasiswa umum yang ingin mengevaluasi kinerja meraka secara langsung, ia berasumsi peraturan yang baik adalah peraturan yang minati oleh mahasiswa.
“Mungkin setengah periode bukan hanya kepengurusan saja, kalo memang mahasiswa umum mau ikut mungkin kami bisa mengshare atau undangan, agar mereka bisa mengevaluasi kinerja kami,” tuturnya.
Tidak lupa, Kurniawan juga menitik berat kan pada tiga isu yang sama.
“Kalau isu mungkin agak sama seperti yang diutarakan tadi, seperti UKT karena banding dari tahun kemaren itu sangat susah diajukan. Yang kekerasan seksual, bila isu itu berkaitan dengan hal lain, mungkin itu bisa untuk diselidiki dulu, agar pertama yang bisa dikeluarkan klarifikasi apakah itu benar seperti itu. Yang ketiga, kami akan mengangkat kasus jas tadi,” pungkasnya. (Aly/Zahru/red)
bisa jadi arsip nih, kalau misal ga komit, tau diri dan turun dari jabatan.
Iya bang, maru sebarkan