Sumber Foto: Wirda/DinamikA
Klikdinamika.com– Perkumpulan Seni Budaya Tridhatu menggaet para seniman dalam projek Damalung Blue Print yang diadakan di pameran seni di 1915 Art Koffie Huis, Sabtu (14/01/23).
Damalung Blue Print adalah program dari dedikasi oleh perkumpulan seni dan budaya Tridhatu. Damalung adalah nama kuno dari Gunung Merbabu dan Blue Print adalah komitmen menciptakan karya seni yang berangkat dari Gunung Merbabu.
Pimpinan produksi Damalung Blue Print Tries Supardi (29) mengatakan pameran seni hari ini adalah puncak dari projek Damalung Blue Print, setelah sebelumnya pada bulan Oktober mengadakan pertunjukan musik.
“Kami sudah menyelanggarakan program sebelumnya dari bulan Oktober dan ini puncaknya. Pertama, kami melakukan pertunjukan musik di delapan titik mengelilingi Gunung Merbabu, di empat kota selama tujuh hari dengan menggandeng seniman-seniman dari berbagai daerah. Kurang lebih sekitar 25 seniman,” jelasnya.
Tries juga menambahkan, pada Pameran yang mengusung tema ‘Membaca Ulang Damalung di Ruang Kontemporer’ ini setidaknya menampilkan lima karya seni di antaranya delapan lukisan, data riset, fashion desain kain, album musik, dan alat musik.
“Disini kami memamerkan delapan lukisan, data riset, fashion desain kain, album musik, dan alat musik. Kemudian ada live painting dari pak Subardi, pertunjukan musik Tridhatu dan pemutaran film dokumenter tentang Damalung Blue Print,” tambahnya.
Salah satu seniman lukis penyandang difabel Sabar Subadri (44), mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Tridhatu yang telah memberikan ruang kepada para seniman untuk mempresentasikan karyanya.
“Saya berterima kasih kepada Tridhatu karena melibatkan aku disini, memberi ruang representasi kepada seniman,” ucapnya.
Subadri juga menyampaikan keinginannya terhadap pemikiran zaman dahulu agar bisa dijangkau publik saat ini.
“Aku ingin pemikiran mbah-mbah kita itu menjangkau publik seluas-luasnya dalam bentuk sebanyak-banyaknya,” harapnya (Alfhi/Wirda/red)