Sumber foto: Fatah Akrom/DinamikA
Klikdinamika.com, Salatiga- Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Dakwah gelar Aksi Kamisan yang bertempat di Sekretariat Serikat Paguyuban Petani Qoryah Toyyibah (SPPQT) Salatiga, dalam rangka memeringati Hari Tani sebagai refleksi dan menyadarkan betapa pentingnya peranan para petani, Kamis (30/09/2021).
Muhammad Farhan Fahrizal selaku koordinator panitia menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyadarkan mahasiswa tentang pentingnya peran petani untuk keberlangsungan hidup di Indonesia.
“Dimomentum Hari Tani ini targetnya sangat simpel. Kita ingin menyadarkan mahasiswa bagaimana sih peran petani itu sebenarnya, jika tidak ada petani mungkin kita tidak akan hidup. Banyak dari orang tua mahasiswa Indonesia rata-rata profesinya adalah petani. Jadi, bagaimana kita menyadarkan alat kritis mahasiswa tentang petani itu penting, petani itu jangan dipandang sebelah mata,” tuturnya.
Kegiatan ini, tambahnya, tak hanya diikuti oleh mahasiswa Fakultas Dakwah saja, namun juga ada dari perwakilan DEMA se-IAIN Salatiga, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan Organisasi Kegiatan Pemuda dilingkungan IAIN Salatiga.
“Ada beberapa Organisasi Mahasiswa dari IAIN Salatiga dan Organisasi Kegiatan Pemuda (OKP) seperti HMI, KAMMI, PMII, dan organisasi mahasiswa (ormawa) DEMA Fakultas secara keseluruhan di IAIN Salatiga. Alhamdulillah hadir dan juga Organisasi Mahasiswa Fakultas Dakwah. Bukan hanya dari lingkup IAIN saja, tapi juga di lingkup Salatiga GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia) juga sempat kita undang. Namun, dari mereka mungkin ada kegiatan lain, jadi belum bisa hadir,” tambahnya.
Satu diantara peserta Aksi Kamisan, Zahrotun Nuraini, memberikan tanggapan dan harapan untuk Aksi Kamisan ke depannya.
“Kegiatan seperti ini perlu dilakukan kembali karena Salatiga lingkungan sektoralnya adalah petani. Mulai dari petani sayur, buah, padi, dan lainnya. Harapan dari setelah diadakannya refleksi ini adalah aksi untuk menyuarakan aspirasi masyarakat,” ujarnya.
Diakhir, Farhan juga mengungkapkan agar mahasiswa bisa membela hak-hak rakyat dan petani.
“Untuk hal-hal seperti ini, harusnya bisa lebih dipertajam lagi, lebih bisa membela hak-hak rakyat kecil, seperti petani. Karena mahasiswa saat ini bisa dibilang mahasiswa online dan di sini kita bisa dibilang sebagai pemantik agar mahasiswa dapat lebih berpikir kritis,” tutupnya. (Parid/red)