Sumber foto: Alif/DinamikA
Klikdinamika.com, Salatiga- Semester tiga awal sudah terlaksana, mahasiswa 2020 tak kunjung dapat jas almamater. Menanggapi hal tersebut, Klikdinamika.com mencoba menemui Kepala Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) IAIN Salatiga di ruangannya, Kamis (17/09/2021).
Fahrudin, selaku kepala UKPBJ menjelaskan, telatnya pengadaan jas almamater angkatan 2020 dikarenakan pelelangan pengadaan barang dan jasa yang dihentikan setelah melakukan Focus Discusion Grup (FGD) bersama pendamping dari Kejaksaan Negeri Salatiga.
“Kejaksaan Negeri Salatiga merekomendasikan untuk menghentikan proses lelang karena ada hal-hal yang harus kita penuhi, terutama dalam penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS). Dulu kita sudah menyusun HPS namun dalam penentuan HPS menurut Peraturan Presiden (Perpres) nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah, di situ dijelaskan penyusunan HPS maksimal bisa digunakan 28 hari ketika kita lakukan penyesuaian HPS dengan tender. Jika lebih dari 28 hari, maka harus dibatalkan. Karena hal itu cacat dari segi hukum, maka merujuk pada rekomendasi pengadaan harus kita hentikan,” tutur Fahrudin.
Fahrudin juga menambahkan, karena pengadaan jas almamater angkatan 2020 tidak bisa menggunakan sistem lelang, untuk itu, timnya melakukan mekanisme pengadaan langsung. Nominalnya sekitar Rp190 juta lebih, namun masih tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa yang ada.
“Karena tidak bisa lelang, maka diadakan mekanisme pengadaan langsung. Pada saat itu nominalnya sekitar Rp190 juta sekian, namun terus terang tidak bisa mengcover jumlah mahasiswa yang membutuhkan. Jadi hanya beberapa saja yang tercover. Namun pada prinsipnya, hal tersebut dilakukan dengan mecicil, supaya di tahun itu jas tetap diadakan,” tambahnya.
Ada 1000 jas almamater untuk mahasiswa 2020 yang sudah jadi, 2500 kekurangannya akan digabung pembuatannya dengan jas almamater mahasiswa angkatan 2021.
Di akhir, Fahrudin menjelaskan, untuk pengadaan kekurangan jas almamater angkatan 2020 digabung dengan angkatan 2021 yang akan didistribusikan bulan November.
“Tahun ini, kita mengadakan lelang untuk pengadaan jas almamater. Jadi jas almamater angkatan 2020 digabung dengan angkatan 2021. Hanya sebagian besar karena sebelumnya sudah dicicil di tahun 2020, rencana awal pendistribusian pada bulan November,” tutupnya.
Melansir dari laman web Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementrian Agama (Kemenag) terkait dengan pengadaan jas almamater mahasiswa baru, tertera bahwa ada 109 peserta tender pengadaan jas almamater.
Dari jumlah tersebut, yang berhasil memenangkan tender pengadaan jas almamater adalah CV Sinar Ilmu dari Nganjuk, Jawa Timur. Kontraknya per tanggal 21 April 2021. (Thoriq/Parid/red)
Serasa tidak jadi mahasiswa
Kapan bisa ngambil bapak? Untuk jas
Almamater almamater
katanya november, ini malah udah lewat sampe ganti tahun. jadi kapan nih jas almamaternya biasa diambil?