Klikdinamika.com, Jakarta- Lonjakan kasus positif covid-19 di Derah Khusus Ibu kota (DKI) Jakarta diperkirakan akan menyebabkan kapasitas Rumah sakit penuh. Pasalnya, kasus positif akan terus meningkat setiap hari akibat intervensi sosial yang dilakukan di Indonesia belum maksimal.
Hal ini sesuai dengan survei yang dilakukan oleh tim Lapor Covid-19 yang bekerjasama dengan Social Resilience Lab Nanyang Technological University (NTU) Singapura pada Konfesensi Pers Koalisi Warga untuk Lapor Covid-19 secara virtual pada Rabu, 09 september 2020. Dengan menggunakan data dari satu bulan terakhir kasus positif aktif dan kurva yang digunakan mengikuti fungsi Gaussian.
Dengan melakukan penambahan kapasitas tempat tidur di Intensive Care Unit (ICU) Jakarta terdiri dari Pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Penambahan Rumah Sakit rujukan sebesar 31%. Sehingga total kapasitas ICU meningkat sebesar 130%. Dari penambahan tersebut menunjukkan bahwa pasien yang dapat dirawat di Rumah Sakit Jakarta sebesar 5.500 orang. Hal ini diukur dengan korelasi antara keterpakaian tempat tidur ICU dan pasien di Rumah Sakit. Dan hasilnya sangat tinggi, antara penambahan jumlah orang yang dirawat dan prsentase occupancy rate (tingkat hunian).
Fredy Tantri, anggota recilience lab NTU, menjelaskan bahwa hal ini berdampak terhadap kematian yang bergantung pada penyebaran virus covid-19. Dengan melihat dua skenario untuk dua bulan ke depan yaitu Base Case Scenario yang menjelaskan bahwa puncak pandemi akan terjadi pada bulan September. Sehingga diprediksi Rumah Sakit masih mampu menampung pasien ketika kasus sudah sampai puncaknya. Apabila diproyeksikan dengan kasus aktif rata-rata sekitar 30%, maka puncaknya bisa sekitar 13.000 kasus positif aktif di Jakarta.
Apabila dengan Worst Case Scenario diupamakan kasus positif terus meningkat sampai dua bulan kedepan yang dianalisis dengan data tingkat kematian sekitar 2,8%, maka dengan total 5.500 orang yang dirawat di Rumah Sakit, bisa menyebabkan Rumah Sakit di Jakarta penuh dan tidak mampu untuk menampung pasien lagi. Dan apabila mulai sekarang sampai oktober masih terjadi kenaikan, maka diproyeksikan jumlah kematian akan meningkat sampai tiga kali lipat. Dimana pada 30 oktober akan terjadi sekitar 3000 kematian.
Sufikar, anggota lab NTU, juga menyarankan pada Pemerintah Provinsi Jakarta untuk melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang lebih ketat, efektif dan kuat sehingga penurunan jumlah kasus akan berlangsung dengan signifikan.
Dengan menutup tempat yang menjadi pemicu penularan virus untuk menekan kenaikan kurva covid-19 seperti tempat kerja dan berbagai tempat umum. “Meskipun sudah diawasi Satuan Polisis Pamong Praja (Satpol PP) ketaatan warga masih belum menurun. Sehingga pemerintah akan mengeluarkan keputusan regulasi secepatnya.” Tambah Kepala Dinas Kesehatan Prov. DKI Jakarta, Dwiastuti. (Rizqa/red)