Adakan Orasi Kebangsaan, Dema U: Refleksi Mahasiswa Untuk Tokoh-Tokoh 98

Sumber foto: Ririn/DinamikA

Klikdinamika.com– Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (Dema U) adakan orasi untuk mahasiswa umum di tribun Kampus 3 UIN Salatiga gedung Ahmad Dahlan, Jum’at (26/05/2023).

Kegiatan yang berlangsung di sore hari tersebut menampilkan orasi dan pembacaan puisi, juga menyanyikan lagu-lagu perjuangan mahasiswa untuk mengenang para pejuang 98 dan ditutup dengan makan-makan bersama.

Menurut Umam, selaku Presiden Mahasiswa dari Dema U diselenggarakannya kegiatan tersebut adalah hasil dari kajian Dema dalam merefleksikan mahasiswa dalam peristiwa 98.

“Kegiatan ini adalah inisiatif dari teman-teman kajian Dema, karena kemarin tanggal 21 adalah hari reformasi, kemudian teman-teman dari Dema membuat refleksi ‘Mengenang perjuangan tokoh-tokoh yang memperjuangkan peristiwa 98,” ungkap Umam.

Ia juga menambahkan penjelasan terkait tokoh-tokoh yang lebih disorot dalam kegiatan tersebut dan memaparkan pemahaman simbolis dalam penutupan kegiatan tersebut.

“Sebenarnya untuk tokoh-tokoh itu keseluruhan, tapikan maskot 98 itukan marsinah, Munir dan Wiji Thukul yang kasusnya belum selesai sampai sekarangkan. Dan untuk makan-makan itu sebagai simbolisasi dan do’a untuk semua rakyat Indonesia agar pangan dan ekonomi mereka tercukupi dan makmur,” pungkasnya.

Kegiatan tersebut juga diikuti oleh partisipan dari teater getar, Ahmad Syarofuddin yang ikut serta membacakan puisi dari Wiji Thukul yang berjudul ‘Sajak Suara dan Peringatan’ menanggapi terkait dipilihnya puisi tersebut.

“Alasan saya mengambil pilihan untuk membaca puisi tersebut, karena melihat dari perjuangan Wiji Thukul yang sangat ingin menjunjung nilai keadilan. Sehingga saya ingin mengimplementasikan dan mempertontonkan kepada teman-teman, oh ini toh bentuk keadilan yang disampaikan Wiji Thukul dalam bentuk sastra dan puisi,” ujarnya.

Kegiatan tersebut diikuti oleh sekitar 44 peserta, termasuk Rafly yang menyampaikan harapnya terkait dilaksanakan kegiatan yang menurutnya perdana sejak menjadi mahasiswa di UIN Salatiga.

“Sebagai mahasiswa kami baru tahu ada acara seperti ini, kalo bisa kegiatan seperti ini harus berlangsung bukan hanya di hari reformasi tapi untuk selanjutnya. Kegiatan ini sangat bagus untuk up grade mahasiswa UIN Salatiga, biar sadar bahwa kita mahasiswa bukan mahasiswa yang cuman kuliah-kuliah aja. Tapi juga sebagai ujung tombak bagi rakyat-rakyat. Sebagai perwakilan rakyat,” tutupnya mengakhiri kegiatan wawancara sore itu. (Zakya/Ririn/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *