PBAK FTIK 2025, Singgung Masalah Kesejahteraan Guru

Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) FTIK 2025 (Sumber Foto: Lutfi/ DinamikA).


klikdinamika.com —Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Fakultas Tadris dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Salatiga tahun 2025 menghadirkan Muhammad Hanif Dhakiri, anggota DPR RI, bahas isu kesejahteraan guru, di halaman depan FTIK, Sabtu (23/08/2025).

Hanif Dhakiri menegaskan bahwa anak muda harus memulai berkontribusi dengan cara masing-masing, baik dengan cara belajar maupun berorganisasi. Ia menekankan bahwa posisi guru merupakan garda terdepan. Berkaitan dengan pernyataan yang ia sampaikan, profesi guru memang tidak akan membuat orang menjadi kaya raya, tetapi profesi tersebut merupakan profesi yang teramat mulia. Ia menekankan bahwa pemerintah harus terus didorong supaya dapat meningkatkan kesejahteraan guru.

”Karena saya percaya bahwa guru yang baik, guru yang berkualitas itu akan menghasilkan anak didik yang juga berkualitas. Jika anak didiknya berkualitas, generasi menjadi berkualitas, pemimpin masa depan jadi berkualitas. Oleh karena itu, kita juga terus dorong negara, pemerintah bisa terus bekerja untuk meningkatkan kualitas pendidikan kita sekaligus meningkatkan kesejahteraan guru,” jelasnya.

Dalam sesi penyampaian materi, Hanif Dhakiri menyampaikan kepada mahasiswa baru selaku kaum muda bahwa mereka harus memiliki motivasi untuk membangun diri sebaik mungkin, mengembangkan diri seoptimal mungkin, serta jangan pernah menerima diri apa adanya. “Kalau kamu lahir miskin, itu bukan salahmu, tetapi kalau kamu mati miskin, itu salahmu sendiri,” tegasnya.

Ketua Pelaksana PBAK FTIK UIN Salatiga tahun 2025, Alditya Fariz Wijaya, menjelaskan bahwa pemilihan narasumber dengan latar belakang dunia politik dalam acara PBAK kali ini bukan tanpa alasan. Menurut Alditya, Hanif Dhakiri yang saat ini menjabat sebagai anggota DPR RI dinilai telah memiliki pengalaman yang mumpuni di dunia politik sehingga dapat memberikan motivasi kepada mahasiswa baru sesuai dengan tema PBAK yang diusung.

“Beliau dikenal sebagai alumni UIN Salatiga. Terlebih, beliau sudah berkiprah di pemerintahan (DPR) sehingga dari apa yang telah beliau lalui dan apa yang pernah beliau kerjakan bisa memotivasi mahasiswa. Pun kita tidak bisa menafikkan bahwa kompetensi beliau itu baik,” ucapnya.

Fadhlilatul Kholifah, salah satu mahasiswa baru program studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam (BKPI) mengaku bahwa materi PBAK yang disampaikan menambah wawasannya, terlebih bagi mahasiswa baru dalam mengenali lingkungan perkuliahan.


”Menurut aku tema ini udah cocok untuk dibahas, Kak. Apalagi kita kan baru saja masuk sehingga kita lebih waswas lagi. Oh, kedepannya aku harus kayak gini, aku nggak boleh kayak gini,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *