Klikdinamika.com, Salatiga (12/12/2019) – Lembaga Kemahasiswaan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga bersama Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Pekalongan melaksanakan Forum Group Discussion (FGD) di ruang rapat utama gedung KH. Hasyim Asy’ari. Pertemuan dengan bahasan seputar Pengelolaan Program Studi Berbasis Kriteria Akreditasi ini mencakup pemaparan akademik, pelayanan, keuangan, kemahasiswaan, kerjasama dan jurnal.
Pada sambutannya Dekan Fakultas Dakwah Dr. Mukti Ali, M. Hum. menceritakan awal berdirinya Fakultas Dakwah, pada tahun 2014. Mulanya Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) masih berada di FTIK. Sampai tahun ini terhitung total 1999 mahasiswa aktif di 4 Program Studi. Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan pemaparan oleh Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Achmad Maimun, M.Ag. Hal-hal yang disampaikan meliputi problematika ketersediaan dosen dalam setiap program studi. Idealnya setiap prodi memiliki formasi pengajar dengan jumlah minimal 6 orang, baik itu dari Dosen Tetap, Dosen Tidak Tetap (DTT) dan Dosen Luar Biasa (DLB). Rasio antara jumlah dosen dan mahasiswa ini akan berpengaruh pada akreditasi.
Pemaparan dilanjutkan oleh Wakil Dekan II, Drs. Bahroni, M. Pd. mengenai keuangan. Sistem yang masih diterapkan adalah semi sentral, yaitu anggaran yang dikelola dengan sebagiannya bertanggung jawab kepada Institut. Selain bertukar informasi seputar akademik, dalam momen ini juga dipaparkan seputar pengelolaan jurnal. Ketua LP2M Institut menyebutkan, sejak awal dibentuknya jurnal IJIMS edisi I pada 2011, jurnal internasional ini telah memuat paper dari 5 penulis lintas negara. Hingga tahun ini jurnal yang dikelola LP2M ini memiliki predikat Q1 dan menjadi yang terbaik.
Selanjutnya pada sesi diskusi, Wakil Dekan I dari IAIN Pekalongan mengajukan pertanyaan terkait kurikulum KKNI dan SKPI. Persyaratan tambahan sebagai syarat kelulusan ini memiliki sistem yang berbeda antara perguruan tinggi satu dengan lainnya. Di Fakultas Dakwah IAIN Salatiga, sistem SKPI yang akan diterapkan adalah mahasiswa memiliki sertifikat kegiatan maupun pelatihan yang berbasis fokus pada program studi.
Pada akhir diskusi, dibahas seputar problem integrasi KKL, PPL dan KKN. Dr. Achmad Maimun, M. Ag. menyebutkan bahwa ada wacana tentang diintegrasikannya PPL dan KKN akan dilaksanakan di Fakultas Dakwah. “Jadi nanti bisa dilakukan misalnya, mahasiswa jurusan public relation bisa mengisi kantor desa atau daerah,” tuturnya.
Dari MoU yang sudah ada sejak dua tahun lalu ini, selain diadakan Forum Group Discussion (FGD) ini selanjutnya akan diadakan kunjungan silang baik itu dalam forum diskusi maupun pertemuan lainnya. Sedangkan dalam Fakultas Dakwah sendiri fokus garapan yang sedang dilakukan adalah pengadaan labolatorium produksi siaran dan laboratorium psikologi. (Fatma/Red)
