Peringati Hari Bumi, Mapala Mitapasa Gelar Webinar Krisis Iklim

Klikdinamika.com, Salatiga- Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mapala Mitapasa adakan webinar dengan tema “Krisis Iklim” yang disiarkan secara langsung di Aula Kampus 1 IAIN Salatiga dan via zoom meeting, Kamis (22/04/2021).

Acara yang diikuti oleh 140 peserta dari khalayak umum tersebut menghadirkan Fahmi Bastian dari Wahana Lingkungan Hidup Manusia (WALHI) Jawa Tengah dan Fauziah Siregar seorang akademisi sebagai pemateri.

Aulia Qori Safira sebagai ketua panitia menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan mengenai dampak dari bahaya krisis iklim.

“Tujuan diadakannya webinar ini adalah untuk mengingatkan kita bahwa tanggal 22 April ini diperingati sebagai Hari Bumi Internasional. Serta dengan tema krisis iklim ini, diharapkan dapat membuka dan menambah wawasan kita dari dampak dan bahaya krisis iklim terutama di Indonesia,” jelas Aulia.

Eva, salah satu peserta webinar mengatakan bahwa saat ini perlu diadakan restorasi serta perlunya menjaga dan mengenal bumi, agar bisa lebih terawat dengan baik untuk kedepannya.

“Mungkin dengan hal kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan, menjaga lokasi perhutanan agar tidak adanya penebangan liar, dan melakukan reboisasi untuk dapat menjaga dan merawat bumi kita,” ujar Eva.

Fahmi Bastian juga mengungkapkan bahwa bencana yang terjadi akhir-akhir ini tidak hanya disebabkan oleh faktor alam saja.

“Adanya bencana alam yang sering terjadi di Indonesia ini tidak hanya disebabkan oleh alam saja, akan tetapi aktivitas manusia juga ikut andil dalam masalah ini,” ungkapnya.

Sependapat dengan Fahmi, Fauziah Siregar juga mengatakan bahwa perlunya konsistensi satu sama lain untuk dapat menjaga bumi ini.

“Cara terampuh untuk dapat menanggulangi permasalahan tersebut adalah dengan adanya konsistensi dari seluruh pihak. Seperti dengan membuang sampah sesuai dengan kategorinya baik itu organik maupun anorganik” ungkap Fauziah.

Diakhir, ia juga menambahkan bahwa ini merupakan tanggung jawab bersama untuk dapat melestarikan alam dan juga mengurangi krisis iklim (Puput/Ika/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *