Pengukuhan Angkatan Baru, SMC Gelar Paduan Suara

Konser paduan suara di gedung Auditorium Student Center (Sumber Foto: Alsha/DinamikA).

Klikdinamika.com– Seni Music Club (SMC) menggelar konser paduan suara bertema Amitie (persahabatan) sekaligus pengukuhan angkatan baru SMC, Cantaviero, di gedung Auditoriun Student Center Kampus 3 Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga. Senin (16/06/2025).

Khadafi, selaku ketua panitia konser tersebut mengatakan bahwa tema kali ini diambil sebab personel kali ini kebanyakan dari angkatan baru sekaligus sebagai wadah untuk memperkuat pertemanan.

“Mungkin karena dari angkatan baru ya jadi mungkin ingin lebih memperkuat pertemanannya itu sih. Jadi temanya pertemanan,” terangnya.

Personel paduan suara kali ini rata-rata merupakan mahasiswa angkatan 2023 dan 2024. Konser paduan suara itu adalah agenda tahunan dari SMC sekaligus sebagai peresmian anggota mudanya yang telah berproses sejak mereka memasuki Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang berfokus di bidang musik tersebut.

Kata Nafis, selaku ketua umum SMC. Dalam paduan suara membutuhkan sinkronisasi antar orang dan penyelarasan nada dari masing-masing pembagian ambitus.

“Karena paduan suara itu enggak kayak nyanyi biasa, butuh sinkroninasi antar orangnya, butuh menyelaraskan nada, yang dari masing-masing pembagiannya. Ada ambitus bass, alto, tenor, sopran itu harus sinkron. Jadi pendengaranya juga harus diasah supaya nadanya tetep. Biar bisa menghasilkan lagu yang lebih indah dari solo vokal,” ucapnya.

Tyas, salah satu penonton konser tersebut, mengatakan bahwa tema yang dibuat menjadi hal yang menarik baginya, sebab tema tersebut menurutnya sesuai dengan karakter dari personel paduan suara.

“Menarik banget sih. Dari temanya aja udah beda. Maksudnya dia bisa mencari tema tuh yang sesuai dengan karakter si teman-teman ini, playerplayer ini, dan ada artinya juga. Jadi tuh performnya enggak sekedar perform, tapi terkonsep dengan baik,” ujarnya.

Di sisi lain Tyas juga mengomentari penampilan paduan suara tersebut. Saat ia menonton, ia menemukan suara-suara yang menurutnya kurang balance.

“Mungkin karena memang baru pertama kali mereka itu perform, ada suara-suara, tuh yang kurang balance. Mungkin emang proses ya,” ucap Tyas.

Kafi, penonton lain yang merupakan delegasi dari Teater Getar mengungkapkan bahwa lagu yang dibawakan dengan gaya paduan suara, menurutnya lebih mengena secara makna.

“Jelasnya adalah bagaimana musik-musik yang biasa kita dengarkan enggak seperti ini, pada malam ini dibawakan dengan gaya paduan suara sehingga secara makna bagi saya lebih mengena dan feelnya lebih magis,” ungkapnya. (Sidqon/Alsha/Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *