Mahasiswa Meninggal Setelah Oprec MAPALA MITAPASA, Warek I: Akan Ada Pembinaan Intensif pada MAPALA

Seorang mahasiswi IAIN Salatiga meninggal dunia usai ikut acara Mapala di Gunung Telomoyo

Sumber Foto: Detik.com

Klikdinamika.com, Belum pudar dari ingatan kita, satu minggu yang lalu, seorang mahasiswi IAIN Salatiga meninggal dunia setelah mengikuti kegiatan Open Recruitment (Oprec) Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) di Gunung Telomoyo.

Melansir dari Kompas.com, Kasi Humas Polres Salatiga AKP Hari Slamet Trianto mengatakan, korban bernama Asif I Ahany (19) warga Dusun Gamolan Desa Segiri Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Oprec MAPALA MITAPASA IAIN Salatiga diikuti 18 mahasiswa yang dilaksanakan di Gunung Telomoyo pada 7 sampai 12 Januari 2022.

Sepulang dari kegiatan di Gunung Telomoyo, pada 13 Januari 2022 rombongan beristirahat di SPPQT Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga.

“Namun diketahui kondisi korban melemah dan tidak mau makan. Saat dibuatkan bubur dan dimakan malah muntah hingga dibawa ke RST. dr Asmir oleh teman-temannya sekira pukul 22.00 WIB,” terang Hari saat diwawancarai Kompas.com.

Melansir dari Detik.com, setelah dilakukan pemeriksaan dan tindakan medis oleh dr Koesworo, pada pukul 22.30 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia karena mengalami kelelahan dan lemah jantung. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan tim dokter, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau bekas penganiayaan di tubuh korban.

Melansir dari Solopos.com, Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol. M. Iqbal Alqudusy, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan belasungkawa atas meninggalnya korban.

“Berdasar laporan, keluarga juga tidak ingin dilakukan autopsi terhadap almarhumah. Itu tertuang pada surat pernyataan keluarga,” jelasnya.

Kabid Humas menghimbau kepada masyarakat untuk mempertimbangkan faktor cuaca dan kesiapan fisik sebelum melaksanakan kegiatan out door. Di masa pandemi, protokol kesehatan harus diutamakan.

“Untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, hingga cuaca kembali membaik kami imbau agar segala kegiatan dilakukan melalui online. Bila mengharuskan tatap muka agar dilakukan dalam ruangan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan,” papar Iqbal saat diwawancarai Solopos.com.

Sementara itu, saat ditemui dikantornya pada Jumat (21/1), Muh Saerozi, selaku Wakil Rektor (Warek) I Bidang Akademik dan Pengembangan Lemabaga serta dalam hal ini mewakili lembaga menyatakan belasungkawa atas meninggalnya korban.

“Kami selaku lembaga sungguh berduka atas wafatnya mahasiswa bernama Asif I Ahany, upaya pendampingan telah dilakukan dari rumah sakit dan proses pemakaman jenazah,” ungkapnya kepada reporter Klikdinamika.com.

Warek I menegaskan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan terhadap korban.

“Ketika saya datang kesana, saya tidak tau episode sebelum terjadi, jadi yang saya tau hanya episode sejak jam 1 sampai dengan 5 pagi, dari laporan polisi tidak ada tanda-tanda kekerasan pada korban, memang korban meninggal karena sakit,” jelasnya.

Setelah kejadian ini, Warek I mengatakan, akan ada pembinaan intensif organisasional terkait dengan kegiatan MAPALA MITAPASA pada khususnya dan unit kegiatan lain pada umumnya.

“MAPALA MITAPASA sudah menghadap ke pak Warek 3 dan sudah berdiskusi dengan bidang kemahasiswaan pada Jumat (14/1) Sore, sehingga langkah-langkah awal pembinaan sudah dilakukan,” paparnya.

Di akhir, Warek I menegaskan bahwa IAIN Salatiga akan segera bergegas untuk mengevaluasi dan mereview Standar Operasional Prosedur (SOP) Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).

“(kedepannya) semua kegiatan harus mempertimbangkan SOP, sehingga dikemudian hari resiko terhadap suatu kegiatan bisa diminimalisir,” pungkasnya.(Thoriq/Anna/red)

Catatan redaksi :

1. Judul berita diubah dari semula Mahasiswa Meninggal saat Oprec MAPALA MITAPASA, Warek I : Akan Ada Pembinaan Intensif pada MAPALA.

2. Kutipan berita pada paragraf tiga diubah dari semula Sepulang dari kegiatan di Gunung Telomoyo, pada 13 Januari 2022 rombongan beristirahat di SPPQT Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga karena akan diadakan acara seminar.

Judul dan paragraf diubah karena terjadi kekeliruan dalam pengutipan. Redaksi meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *