Launching Pemira, KPUM Berharap Tidak Ada Calon Tunggal

Sumber Foto: Ade/DinamikA

Klikdinamika.com– Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga menggelar launching Pemilihan Umum Raya Mahasiswa (Pemira) tahun 2022 bertempat di Aula Gedung Ahmad Dahlan, KPUM mengaharapkan tidak adanya calon tunggal dalam Pemira tahun ini, Senin (14/11/2022).

Acara launching ini dihadiri oleh Wakil Rektor 3 sekaligus meresmikan launching Pemira, kemudian dihadiri juga oleh Organisasi Mahasiswa (Ormawa), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Badan Pengawas Pemira (Bawasra), Senat Mahasiwa Universitas (Sema-U), Badan Perwakilan Mahasiswa Universitas (BPMU) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), dan Mahasiswa UIN Salatiga.

Launching Pemira ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi, karena ini pertama kalinya sosialisasi Pemira dilaksanakan secara offline setelah pandemi. Nazzuma Ihsanudin, selaku ketua KPUM-U memaparkan, bahwa dirinya berharap agar Pemira tahun ini tidak ada calon tunggal.

“Kita harapkan tidak ada calon tunggal, karena KPUM hanya mensosialisasikan dan menyelenggarakan Pemira, yang mencalonkan itu dari partai,” ungkapnya.

Nazzuma juga menyampaikan, bahwa Pemira tahun lalu terdapat beberapa calon tunggal pada pemilihan Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema). “Jadi tahun kemarin itu partai-partai tidak sampai Presidensial Threshold, mengakibatkan partai-partai cuma bisa koalisi,” imbuhnya.

Ketua KPUM berpesan agar mahasiswa mengawal Pemira dan jangan bersikap apatis terhadap agenda tahunan ini. “Pemilihan umum merupakan instrumen penting untuk menumbuhkan demokrasi, kita (red: mahasiswa) harus mengawal hasil Pemira sampai akhir, maka dari itu jangan apatis terhadap Pemira dan gunakan hak pilih kalian,” tambahnya.

Sementara itu, Norman Alvin, selaku ketua Bawasra menyampaikan, bila terjadi kecurangan dalam Pemira untuk melapor pada Bawasra. “Bawasra mengawasi jalannya Pemira mulai dari awal sampai setelah Pemira, untuk segala kejanggalan atau kecurangan selama Pemira jangan sungkan untuk melapor, karena kami menaungi laporan dan aspirasi mahasiswa terkait Pemira,” paparnya.

Norman Alvin berharap pada Pemira tahun ini agar dapat menciptakan generasi baru dengan ide-ide yang lebih maju.

Pirdaus, mahasiswa Manajemen Dakwah (MD) berharap, bahwa Pemira tahun ini dapat berjalan dengan baik tanpa politik hitam dan politik identitas. “Berpolitiklah dengan baik bahwasanya menjadi pejabat dalam organisasi itu adalah sebuah alat, apabila alat itu gunakan dengan baik maka insyaallah mendapatkan manfaat, ketika tidak menggunakan dengan baik maka alat itu yang akan melukai diri sendiri,” harapnya. (Ade/Soleha/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *