Komunitas Buka Buku Pekalongan: Wadah Berbagi Wawasan dan Literasi

Diskusi dan baca buku bersama Komunitas Buka Buku Pekalongan di Monumen Djoeang 45 Kota Pekalongan (Sumber Foto: Istimewa).

Klikdinamika.com– Sekumpulan pemuda-pemudi Pekalongan yang tergabung dalam Komunitas Buka Buku adakan kegiatan baca buku dan diskusi di Monumen Djoeang 45 Kota Pekalongan, Minggu (05/01/2025).

Kegiatan itu dilaksanakan setiap hari Minggu sore di ruang publik sekitar Kota Pekalongan seperti contoh di Gor Jetayu, Lapangan Sekda Mataram, Taman Kuripan, Monumen Djoeang 45 dan lainnya. Selain kegiatan baca buku dan diskusi, komunitas itu mengadakan kegiatan “Buka Obrolan” yang diadakan sebulan sekali guna membahas topik-topik khusus. Komunitas itu juga sering berkolaborasi dengan komunitas-komunitas lain di Kota Pekalongan yang tidak hanya pada bidang literasi.

Adib, Penggagas Komunitas Buka Buku, menyampaikan bahwa dibentuknya komunitas itu bertujuan sebagai wadah bagi pemuda-pemudi dan masyarakat Pekalongan untuk bisa saling berbagi wawasan.

“Awal mulanya karena kegelisahan dan ingin membentuk wadah untuk teman-teman, pemuda-pemudi di Kota Pekalongan, agar mereka bisa sharing apa aja, anything aku rasa mungkin tidak semua orang punya teman yang bisa mendengarkan keluh kesah mereka,” ungkapnya.

Komunitas itu juga tidak memaksakan siapapun untuk harus suka baca buku atau pernah menghabiskan (red: menyelesaikan) satu buku terlebih dahulu, akan tetapi siapapun bisa datang ikut berdiskusi dan mendengarkan.

“Sebenarnya kalo di Buka Buku sendiri, kita tidak pernah memaksakan tiap orang yang mau join harus suka baca buku atau pernah menyelesaikan satu buku. Sesimpel mereka cuma datang untuk mendengarkan saja bagi kita lebih dari cukup,” tambahnya.

Husni, salah satu peserta yang datang, memberikan kesan setelah mengikui kegiatan itu serta berharap agar komunitas itu bisa lebih dikenal oleh masyarakat Pekalongan

“Kesannya asik, mas. Ada teman buat ngobrol dan diskusi hal-hal baru. Harapan saya Komunitas Buka Buku bisa lebih berkembang dan lebih dikenal. Buat mengenalkan pentingnya literasi ke masyarakat luas, khususnya masyarakat Pekalongan. Ya kurang lebih biar bisa lebih manfaat juga mas,” ujarnya. (Danil/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *