Klikdinamika.com, Salatiga- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga berhasil meraih apresiasi dan penganugerahan sebagai unit kerja pelayanan berpredikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK), yang di tetapkan oleh Kementrian Pemberdayaan Aparatur negara dan Reformasi Birokrasi (21/12/2020).
Apresiasi dan penganugerahan tersebut dilakukan secara virtual yang dihadiri oleh Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin, jajaran Menteri Kabinet Maju, Pimpinan Lembaga Negara dan 763 unit kerja dari seluruh Indonesia.
K.H. Ma’ruf Amin Wakil Presiden Republik Indonesia dalam sambutannya mengatakan Reformasi Birokrasi adalah pilar untuk Indonesia maju. “ Saya apresiasi kepada Kemenpan RB yang telah mengadakan kegiatan seperti ini. Penganugerahan ZI menuju WBK/WBBM adalah momentum yang tepat untuk menjaga integritas. Selamat juga kepada para penerima penghargaan, semoga capaian itu dapat dipertahankan dan menjadi contoh untuk satuan kerja lain,” tambahnya.
Ketua Bagian Umum IAIN Salatiga, Diyah Rokhati (47) selaku pelopor dan penggerak pembangunan zona integritas menjelaskan bahwa ini adalah perjuangan yang sangat panjang untuk meraih penghargaan.
“Sejak 2016 saya sudah menggerakkan untuk pembangunan zona integritas bersama dengan pimpinan. Namun, kita nilai masih belum memenuhi syarat,” ungkap saat diwawancarai klikdinamika.com di ruangannya pada Senin (21/12/2020).
“Kemudian kita bisa menjadi wakil dari Kementrian Agama selama tiga tahun berturut-turut. Pada saat 2019 itu menjadi satu-satunya dari Perguruan Tinggi untuk penilaian. Namun, kita belum lolos di Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,” tambahnya.
Rektor IAIN Salatiga, Prof Zakiyuddin, mengatakan bahwa mendapatkan anugrah ini sebagai tantangan untuk menjadi lebih baik lagi. “Dengan adanya penganugerahan predikat WBK ini, tantangan yang dihadapi adalah bagaimana civitas akademik IAIN Salatiga dapat bekerja sama menjaga nama baik sebagai kampus bersih yang bebas dari korupsi, kolusi , dan nepotisme. Predikat kampus yang bebas dari KKN ini harus jadi value, state of mind, dan bentuk character building untuk membentuk SDM yang kompeten dan berintegritas,” imbuhnya. (Sim/Tiya/Red)