Klikdinamika.com, Salatiga – Unit Kegiatan Mahasiswa Kelompok Studi Ekonomi Islam (UKM KSEI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga menggelar second Seminar internasional bertajuk Halal Life Style. Acara ini dihelat di auditorium kampus 1 IAIN Salatiga, (6/11). Seminar internasional ini merupakan kali kedua yang diselenggarakan KSEI IAIN Salatiga. Mengangkat tema “Making Indonesia World Halal Lifestyle Center based on Indonesian Values” dengan keynote speaker Prof. Dr. Habib Khirzin (South East Asia Forum on Epistimology and Education Reform), dan second speaker yaitu Ahmad Nashir (Dosen ITB) yang akan mengupas tentang Halal Lifestyle Movement di Indonesia.
Anton Bawono, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam menyatakan, “Peluang halal lifestyle di Indonesia meliputi: bisnis, Keuangan (perbankan, asuransi), pariwisata, dan lain-lain saat ini menjadi daya tarik tersendiri di kalangan masyarakat menengah keatas. Banyak sekali hotel syari’ah dan restoran ala muslim, seperti di bali dan bahkan di Cina menyajikan makanan-makanan yang halal. Hal Ini menujukkan bahwa bisnis terkait halal ini menjadi peluang bisnis yang sangat besar.
“Diharapkan nanti setelah acara ini dapat membangkitkan para peserta untuk mencoba menjajaki bisnis-bisnis halal di Indonesia, juga meningkatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman,” ujar Anton.
“Tujuan utama diadakannya seminar internasional ini adalah karena sedang maraknya halal lifestyle seperti halal industry, halal pariwisata, halal make up dan lain-lain. Perkembangan lifestyle di Indonesia memang SDM-nya ada, tetapi masih kurang. Lalu untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan cara memberikan wawasan kepada mahasiswa-mahasiswa Indonesia dengan memahami aspek-aspek halal lifestyle khususnya di Indonesia, dan ditindaklanjuti pada jangka kedepannya,” ujar Muttaqin, Ketua Panitia seminar Internasional.
“Adapun peserta dalam acara ini tidak hanya dari IAIN saja tapi juga ada yang dari UNNES Semarang, UKSW Salatiga dan alumni KSEI Salatiga,” imbuhnya.
- Acara ini ditutup dengan ungkapan dari Prof. Dr. Habib Khirzin “Beda akademik, beda gerakan ayo menyatu hari ini kita mulai peradaban baru”. (Sono/Jauharoh/Red)