Sumber: Panitia Penyelenggara
Klikdinamika.com, Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Syariah IAIN Salatiga gelar webinar nasional dalam rangka menanggapi wacana berkaitan dengan penundaan pemilu 2024, Sabtu, (09/05/3022).
Kegiatan tersebut mengusung tema ‘Menakar Jalan serta Alasan Konstitusional terhadap Wacana Penundaan Pemilu 2024’ yang digelar secara daring via Zoom, dengan menghadirkan dua orang pemateri.
Feri Amsari, selaku pemateri pertama dari Peneliti Senior Pusat Studi Konstitusi Universitas Andalas, dalam materinya menyampaikan bahwasanya sistem presidensil tidak boleh presiden merasa paling berkuasa dan merasa paling tinggi untuk mengubah konstitusi.
“Jika konstitusi diubah maka kedepannya akan ada 4 hingga 5 periode, ini merupakan tantangan bagi kita, konstitusi tidak untuk dipermainkan, masa jabatan tetap dan tidak ditambahkan lagi,” ungkapnya.
Kaukus Indonesian untuk Kebebasan Akademik (KIKA) dari Universitas Mulawarman, Herdiansyah Hamzah selaku pemateri kedua menyampaikan bahwa, perubahan konstitusi bisa dilakukan, dengan catatan bahwa hal tersebut berkaitan dengan kepentingan publik.
“Haus kekuasaan tidak bisa di terapkan dalam konstitusi, karena sehebat apapun seorang pemimpin harus taat pada konstitusi,” tuturnya.
Ahmad Saiful Huda selaku panitia dalam pendapatnya menyampaikan bahwa, penundaan pemilu ini muncul dari statement dari para elit politik dan hal itu merupakan kejahatan terhadap konstitusi.
“Melalui Webinar ini teman-teman mahasiswa mengetahui bagaimana upaya penundaan pemilu ataupun upaya perpanjang masa jabatan presiden bukan atas kehendak rakyat, kami berharap teman-teman tidak terjebak politik praktis serta menambah kesadaran dalam menjaga konstitusi,” ungkap Huda.
Nor Aida Salma, salah satu peserta Webinar, mengapresiasi panitia, karena telah menyelenggarakan webinar dengan kajian isu-isu terbaru.
“Saya sangat mengapresiasi panitia penyelenggara, karena sudah membuat kajian seperti ini, sebab kita ketahui bersama dengan adanya kegiatan webinar seperti ini bisa menjadi wadah untuk mengidentifikasi masalah serta mencari bagaimana cara memecahkan masalah yang ada,” pungkas Aida. (Lia/Red)