Sumber Foto : Alfi/DinamikA
klikdinamika.com, Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Dakwah (Fakda) adakan Panggung Rakyat dan Malam Keakraban yang mengusung tema “Merefleksikan Nilai Ragam Budaya Dalam Bingkai Toleransi”. Kegiatan ini dilaksanakan di Banyu Biru, Kab. Semarang, Sabtu (18/06/2022).
Kegiatan Panggung Rakyat tersebut dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 18-19 Juni 2022 dengan menghadirkan pula Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) kampus dan UMKM masyarakat Desa Gedong.
Amirul Mukminin selaku ketua panitia mengungkapkan bahwa tujuan kegiatan ini untuk mengembangkan dan memperkenalkan budaya kepada masyarakat.
“Kita menggelar acara ini untuk mengembangkan dan memperkenalkan nilai budaya terutama daerah Desa Gedong. Selain itu, acara ini merupakan langkah kontribusi mahasiswa di lingkungan masyarakat,” tuturnya.
“Tahun kemarin ada juga acara serupa, namanya Panggung Kreasi. Saat sambutan tadi, Presma mengatakan bahwa acara ini yang merupakan kolaborasi antara UIN Salatiga dan desa-desa sekitar salatiga merupakan pertama kalinya digelar di masyarakat dan akan terus berlanjut,” tambahnya.
Iqbal Mu’ziragil selaku wakil ketua Bumdes mengungkapkan kegiatan kolaborasi UIN Salatiga dan Desa Gedong dilaksanakan dengan meriah.
“Ini adalah salah satu kolaborasi UIN Salatiga dengan Desa Gedong yang sangat meriah, sebelumnya hendak mengadakan acara seperti ini tetapi memiliki banyak pertimbangan karena sedang masa pandemi,” jelasnya.
Iqbal juga menambahkan bahwa kegiatan ini disambut hangat oleh masyarakat Desa Gedong dan sekitarnya.
“Sambutan hangat juga diberikan oleh masyarakat di Desa Gedong, masyarakat di sini menyukai kesenian dan jajanan, dengan adanya acara ini kami juga mengundang masyarakat dari desa lain,”
tambahnya.
Diakhir Ghisna Naviatul Maula, salah satu peserta acara panggung rakyat menyampaikan rasa senang terhadap kegiatan panggung rakyat.
“Acaranya menyenangkan, seru, patut di apresiasi karena bisa dilihat secara langsung banyak UMKM di Desa Gedong, sekaligus memberikan wadah dan membantu perekonomian masyarakat, meskipun waktunya terbatas,” tutupnya. (Lestari/Alfi/red).