Sumber Foto: Dela/DinamikA
Klikdinamika.com– Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) Fakultas Syariah (Fasya) mengadakan debat calon presiden dan wakil presiden mahasiswa, pemaparan visi dan misi mewarnai debat kali ini, Senin (28/11/2022).
Acara ini dihadiri oleh Sifaul Amin selaku perwakilan civitas akademik, Senat Mahasiswa periode 2021, presiden mahasiswa periode 2021, perwakilan partai, dan mahasiswa umum.
Debat dimulai dengan sesi penyampaian visi dan misi dari setiap pasangan calon (paslon). Dimulai dari paslon nomor urut 1 kemudian dilanjutkan dengan paslon nomor urut 2.
Paslon nomor urut 1 diusung oleh koalisi partai antara Partai Nahdlatul Thullab (PNT) dan Power Of People (POP). Mereka mengusung Sultan Syafril selaku calon presiden mahasiswa dan Aryatulabi selaku calon wakil presiden mahasiswa.
Syafril menyatakan, visi mereka bila terpilih akan membawa Dewan Mahasiswa (Dema) Fakultas Syariah yang profesional dan sinergis bagi terwujudnya sumber daya mahasiswa yang berintegritas, damai dan bermartabat.
“Dari visi ini kami tarik dua misi, pertama adalah membangun komunikasi yang efektif Dema dengan civitas akademik Fakultas Syariah dan lembaga-lembaga negara lainnya, kedua bersama membangun progresifitas mahasiswa Fakultas Syariah serta meningkatkan kreatifitas di era globalisasi,” jelas Syafril.
Paslon nomor urut 2 yang diusung oleh partai Jaya adalah Rita Latassaqia sebagai calon presiden mahasiswa dan Iffah Shokhifana selaku calon wakil presiden mahasiswa.
Rita memaparkan bahwa visi mereka ialah akan membawa Dema Fakultas Syariah yang profesional serta inovatif progresif demi terwujudnya sumber daya mahasiswa yang kompeten berlandaskan spiritual dan intelektual.
“Dari visi yang telah disampaikan tadi, terdapat 4 misi yang kami canangkan, pertama membangun komunikasi yang sinergis antar anggota dan stakeholder internal maupun eksternal, kedua membangun kodrat potensial untuk menunjang prestasi baik akademik maupun non akademik, ketiga menumbuhkan kesadaran mahasiswa dalam mengembangkan kapasitas keilmuan untuk merealisasikan sesuai dengan bidangnya masing-masing, keempat membangun kesadaran mahasiswa yang responsif terhadap isu sebagai manifestasi pengamalan tridharma perguruan tinggi,” jelasnya.
Alif selaku ketua KPUM Fakultas Syariah, menjelaskan bahwa kendala pelaksanaan Pemilihan Umum Raya Mahasiswa (Pemira) terdapat pada peminjaman tempat yang hanya dipersiapkan pagi hari. “Kendala kami yaitu karena memang dari peminjaman tempat Fakultas Syariah itu tidak boleh di gunakan karena memang buat munaqosyah, untuk di gedung PKM ini hanya persiapan dari tadi pagi Karen hari Sabtu dan Minggu tidak boleh digunakan. Karena mungkin kurang persiapan dan gladi, tapi secara garis besar acara ini alhamdulillah lancar,” jelas Alif.
Di akhir Alif berharap semoga pada pasangan paslon tetap semangat dalam berjuang. “Semoga para paslon semangat dalam berjuang menjadi Dema Fakultas Syariah tahun 2023, karena tugas ini memang tidak mudah untuk memajukan mahasiswa,” imbuhnya.
Hilda Rachma Maulidah selaku ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum Raya Mahasiswa (Bawasra), berharap agar Pemira tahun ini berjalan dengan lancar. “Semoga acara Pemira tahun ini berjalan dengan lancar. Antar calon tetap sportif, jangan sampai ada pelanggaran-pelanggaran yang terjadi seperti kampanye hitam, penyebaran hoax dan sebagainya,” paparnya. (Ririn/Dela/red)