Sumber foto : SK Registrasi PBAK/Dema IAIN Salatiga
Klikdinamika.com, Salatiga- Jelang Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK), Dewan Mahasiswa (Dema) IAIN Salatiga menerbitkan Pengumuman Nomor 030/Dema.IAIN.SLTG/VII/2021 tentang registrasi pembayaran PBAK 2021. Wali Mahasiswa nyatakan keberatan akan iuran tersebut, Selasa (03/08/2021).
Solekah, selaku wali mahasiswa dari Linda, salah satu dari peserta PBAK merasa keberatan. Dari pengumuman tersebut, registrasi yang harus dibayarkan setiap peserta PBAK adalah Rp50.000,- dengan batas pembayaran tanggal 31 Juli 2021 serta ditransfer ke rekening atas nama Dema IAIN Salatiga.
“Memang saya keberatan untuk pembayaran registrasi itu (PBAK), kan sudah ada UKT,” paparnya saat diwawancarai Klikdinamika.com via WhatsApp, Minggu (25/07).
Solekah juga menanyakan terkait dengan registrasi PBAK yang tidak masuk ke dalam Uang Kuliah Tunggal (UKT).
“Setahu saya, PBAK adalah agenda kampus. Kenapa ini (registrasi PBAK) tidak bisa masuk ke dalam UKT ? Ini kan lagi pandemi juga, apakah untuk operasional mahasiswa baru, harus mahasiswa sendiri yang modal (registrasi PBAK)? Kecuali kampus kasih modal operasional seperti kuota internet, ATK, atau keperluan lain yang menunjang PBAK secara daring ini,” ungkapnya.
Selain itu, Solekah juga meminta kejelasan terkait dengan registrasi PBAK yang tidak masuk ke dalam UKT.
“Bukan masalah berapa nominal yang harus dibayar, tapi lebih ke bagaimana kampus menjelaskan PBAK ini kok harus terpisah dengan UKT, sedangkan pelaksanannya saja daring,” imbuhnya.
Di sisi lain, Solekah menjelaskan kondisi keluarganya yang sedang terpuruk. Maka ia merasa keberatan akan iuran tadi.
Menanggapi hal tersebut, Rizal, ketua panitia PBAK menjelaskan tentang perincian dana operasional registrasi yang harus dibayarkan peserta PBAK.
“Rinciannya adalah Rp15.000 untuk dana muawanah serta Rp35.000 untuk dana operasional dan guest star. Dana muawanah sendiri diperuntukan sebagai jaminan mahasiswa selama perkuliahan, semacam asuransi untuk mahasiswa dan berlaku selama menjadi mahasiswa,” jelasnya saat diwawancarai langsung Klikdinamika.com, Selasa (27/07).
Rizal juga menambahkan bahwa dana operasional dan guest star dialokasikan untuk UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) fair yang konsepnya adalah profil UKM melalui penayangan video (operasional pembuatan profil).
“InsyaAllah akan ada kuota internet dan give away untuk peserta selama kegiatan PBAK berlangsung. Untuk guest star sendiri rencananya jangka panjang. Nantinya pihak panitia akan mengundang bintang tamu untuk mengisi materi dan hiburan saat acara SCC (Salatiga Creative Culture) yang masih dalam rangkaian PBAK,” tambahnya.
Rizal mengungkapkan, ia beserta panitia akan mempertimbangkan untuk adanya keringanan registrasi PBAK.
“Kita tidak kepikiran sama sekali, ketika ada kejadian seperti itu. Mungkin ke depannya bisa kita pertimbangkan lebih lanjut. Tapi masuk akal juga, karena banyak orang tua yang terkena dampak pandemi covid-19 akhir-akhir ini,” ungkapnya.
Di lain waktu, Rizal menghubungi kembali Klikdinamika.com dan mengungkapkan bila ada mahasiswa yang keberatan akan registrasi PBAK bisa menghubungi contact person yang ada dalam pamflet PBAK.
Selain itu, terkait dengan registrasi PBAK yang tidak tercantum dalam UKT, Rizal menanggapi bahwa hal tersebut sudah pernah menjadi pembahasan.
“Hal tersebut sudah pernah dibahas, akan tetapi saat pencairan dana pasti susah, apalagi berurusan dengan institut. Dari pada kewalahan di akhir, jadi kami kelola sendiri,” jelasnya.
Sehubungan dengan hal tersebut, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Sidqon Maesur, yang ditemui oleh Klikdinamika.com di kantornya pada Senin (02/08) menjelaskan bahwa registrasi PBAK dikelola oleh panitia penyelenggara.
“PBAK adalah kegiatan mahasiswa, apa yang nantinya akan diberikan kepada mahasiswa, (registrasi PBAK) tidak tercover oleh Institut karena tidak ada kaitannya dengan bendahara Institut, karena itu dikelola langsung oleh panitia PBAK,” pungkasnya. (Thoriq/Rizqa/red)
Saya setuju dengan artikel tersebut,karna seharusnya pbak itu kegiatan kampus sendiri dan apa gunanya mahasiswa membayar UKT sedangkan pbak perkenalan juga masih disuruh mbayar, setau saya ospek kampus lain gratis tanpa dipungut biaya sepeserpun.
PBAK adalah Kegiatan Mahasiswa? Yg bener aja, PBAK atau Ospek dimana-mana ya tanggungjawab kegiatan Kampus, mahasiswa kan cuma fasilitator. Maba itu warga siapa kalau bukan kampus? Dema juga lucu, nggak mau ribet berurusan sama lembaga sampai memeras duitnya orangtua. Kan aji mumpung orangtua nggak mudeng. Lagian sejak kapan Dema jadi lembaga asuransi? Ya kali asuransi selama kuliah, feedbacknya apa coba. Nggak masuk akal. 50 ribu mau dibagi kuota berapa, mending juga buat beli paketan sendiri. Maaf ya nyinyir yang kenyataan.