Klikdinamika.com, Salatiga- Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga tahun 2020 dilaksanakan secara online dengan mengusung tema “Wasathiyah Islam: Merayakan Keragaman, Mewujudkan Hidup Damai”. PBAK online di tingkat institut berlangsung dari tanggal 22-24 September 2020.
Ketua panitia PBAK online, Muhammad Syaf’ul Iktafi mengatakan, ada 2.666 peserta PBAK online yang dibagi menjadi 150 kelompok dalam tiga gelombang. “Ada 2.666 peserta PBAK online yang terbagi dalam tiga gelombang, hari Selasa dari Fakultas Dakwah (Fakda) dan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) sejumlah 958 peserta, hari Rabu dari Fakultas Syariah dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) sejumlah 886 peserta, hari Kamis dari Fakultas FEBI dan Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora (Fuadah) sejumlah 882 peserta,” Ungkap Iktafi, Selasa (22/09/2020).
PBAK online di tingkat institut yang berlangsung tiga hari dilakukan via zoom dan channel youtube IAIN Salatiga serta beragendakan pemaparan materi, pengenalan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). “Media yang digunakkan adalah zoom dan youtube, konsep acaranya yaitu pemaparan materi melalui zoom dan youtube sedangkan pengenalan Ormawa dan UKM melalui akun youtube IAIN Salatiga,” Ujarnya.
PBAK online terselenggara bukan hanya karena kondisi pandemi saja, tetapi semua kegiatan sudah dialihkan kepada sebuah sistem jaringan. Kuncinya adalah sikap adaptasi terhadap lingkungan yang baru. Hal ini disampaikan langsung oleh Prof. Zakiyyudin selaku Rektor dari IAIN Salatiga. “PBAK online ini adalah sebuah keniscayaan, kita tidak bisa menolak karena semua sistem akademik maupun non akademik sudah di alihkan kepada teknologi, dan itu sudah menjadi bagian dari kehidupan kita, sebuah habitus baru yang harus kita terima,” Tutur Rektor IAIN Salatiga.
Ini adalah kali pertama bagi IAIN Salatiga mengadakan PBAK online. Hal ini bisa menjadi peluang bagi Mahasiswa Baru (Maba) untuk mempersiapkan diri menghadapi sistem kuliah daring. “Justru ini adalah peluang bagi para peserta PBAK dan sejarah pun akan mencatat mereka sebagai generasi pertama yang melakukan PBAK secara online. Jika kita melihat sisi positifnya ini bisa dijadikan sebagai pemanasan atau pra kondisi untuk menghadapi kuliah online pada bulan-bulan yang akan datang,” Tegasnya. (Thoriq/Henrik/Red)