Mengemas Konsep Islam Tuhan dan Islam Manusia

Foto bersama usai diskusi buku Islam Tuhan, Islam Manusia
Foto bersama usai diskusi buku Islam Tuhan, Islam Manusia

Klikdinamika.com, Salatiga – Haidar Bagir, penulis buku Islam Tuhan, Islam Manusia berdiri didepan mahasiswa dan jajaran sivitas Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Humaniora (Fuadah), Selasa (5/9). Tepat di sampingnya, telah duduk Wakil Dekan Fuadah, Dr. M. Gufron, M.Ag. yang turut mendampingi Haidar dalam memaparkan materi, serta Farid Hasan, S.Th.I., M.Hum. sebagai moderator diskusi. Acara yang berlangsung di aula kampus dua Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga ini hanya diperuntukkan bagi masyarakat Fuadah kecuali mahasiswa Fuadah semester satu.

Menurut Haidar Bagir, metode yang tepat untuk menerjemahkan agama adalah dengan menggunakan metode hermeneutik. Di dalam buku Islam Tuhan, Islam Manusia dipaparkan pendekatan dialog intra-Islam (dalam bentuk washatiyyah) dan dialog antar agama, peradaban, serta budaya sehingga ditemukan solusi pendekatan cinta ala sufisme. Konsepsi inilah yang akhirnya menimbulkan persepsi Islam menurut Tuhan dan Islam dalam pandangan manusia.

“Dalam kajian trinitas Imam Ghozali  itu tauhid, tiga yang dimaksud itu bukan tiga substansinya, tapi tiga asma,” jelas Haidar Bagir.

Haidar juga menghimbau agar tidak mudah menyalahkan agama. Sudah sewajarnya agama ditafsirkan sejalan dengan kepentingan perkembangan manusia dari zaman ke zaman. “Kembalikan agama kepada ruhaniyahnya. Islam adalah agama cinta,” tambahnya.

Diana Trisnawati, salah satu mahasiswa Sejarah Peradaban Islam menuturkan bahwa, “Islam kita yang sekarang itu kan masih Islam manusia, jadi bagaimana caranya manusia itu mencapai Islamnya Tuhan. Misalnya dengan mempelajari berbagai madzab, jadi itu menjadi salah satu sarana kita untuk mendekatkan pada Islamnya Tuhan.” (Alvina, Izzah/Red)

2 thoughts on “Mengemas Konsep Islam Tuhan dan Islam Manusia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *