Klikdinamika.com, Salatiga – Perpustakaan IAIN Salatiga menggelar acara October for Library dalam rangka kunjungan dan literasi perpustakaan pada Kamis (12/10). Pihak perpustakaan menggandeng komunitas Literasi Pojok buku untuk mengisi sekaligus memeriahkan acara tersebut. Mereka menampilkan beberapa karya literasinya, yaitu baca puisi, baca pantun, musik literasi, dan dongeng buku. Alhasil acara tersebut berhasil menarik perhatian para pengunjung perpustakaan.
Pojok Buku adalah sebuah komunitas yang bergeraak dibidang literasi yang dirintis oleh Muhsin mahasiswa TBI, IAIN Salatiga bersama teman-temannya. Muhsin menjelaskan bahwa Pojok Buku sebenarnya adalah rumah literasi yang menjadi wadah bagi orang-orang yang mencintai literasi. Dengan ini diharapkan bisa memberikan pendekatan kreaatif dalam rangka menumbuhkan dan meningakatkan minat baca pada orang-orang. Orientasinya adalah bahwa belajar madiri itu penting, yaitu dengan membaca buku.
“Literasi bukan budaya atau objek yang aneh, tetapi membaca buku adalah teman kita sehari-hari,” kata Muhsin saat diwawancarai. Muhsin juga menambahkan bahwa pada dasarnya literasi cakupannya sangat luas yang mengarah ke berbagai hal misalnya baca puisi, berdiskusi, share informasi antar sesama dan lain sebagainya. Literasi itu tujuannya adalah memberikan penalaran imajinasi yang kemudian memberikan pemahaman-pemahaman lalu mengambil tindakan dari pemahaman tersebut yang dituangkan ke berbagai hal.
“Jadikan perpustakaan sebagi tempat nongkrong ternyaman bagi teman-teman, luangkan waktu untuk membaca kemudian dari apa yang dibaca di-share sehingga apa yang kita dapat bisa bermanfaat,” tambah Muhsin.
“Acara ini cukup menarik dan seru, kalau seperti ini jadi suka datang ke perpustakaan,” ujar Riska dari Jurusan PGMI semester 3 yang turut hadir dalam acara tersebut.
Wiji Suwarno selaku kepala perpustakaan sangat mengapresiasi adanya komunitas literasi Pojok Buku. Wiji Suwarno juga mengharapkan dengan adanya acara ini akan memberikan dampak positif terhadap minat literasi mahasiswa dan minat untuk berkunjung ke perpustakaan. “Yang penting nyaman dulu, urusan baca nantilah,” tutur Wiji.
(Jauharoh/Tika/Red)