Latsar ke-30: Bongkar Bakar Bersatu

klikdinamika.com, Salatiga, Rabu (26/12), Teater Getar IAIN Salatiga mengadakan  pementasan Latsar (Latihan Dasar)  ke-30 bagi calon anggota baru, di Aula Kampus I IAIN Salatiga. Latsar ini diadakan untuk memberikan materi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan teater, khususnya dalam penulisan naskah dan aksi panggung. Serangkaian acara dimulai sejak Sabtu (22/12) dan dijadwalkan selesai pada Kamis (27/12). Hari Sabtu dan minggu latihan outdoor di Bumi Perkemahan Senjoyo. Selanjutnya, menampilkan aksi panggung di malam terakhir kegiatan, yaitu pada Rabu malam (26/12).

Adapun dari total 21 peserta, mereka dibagi menjadi tiga kelompok yang masing-masing menampilkan tema yang berbeda. Cerita pertama mengangkat judul “Warisan”, bercerita tentang polemik pembagian warisan antara anak pertama yang sekaligus anak angkat dengan anak kedua yang menjadi anak kandung. Cerita kedua “Pembunuhan Partai” , menceritakan tentang persaingan dua calon pimpinan daerah dengan akhir cerita salah satu calon baru dibunuh oleh selingkuhannya. Kelompok ketiga mengangkat judul “Jalan Hidup”, menceritakan tentang kerasnya hidup dalam mendapatkan pekerjaan yang menjadikan tokoh utama memilih jalan sebagai pencopet.

Latsar ke-30 Teater Getar ini mengangkat tema “Bongkar Bakar Bersatu”. Menurut M Nur Wahid, selaku lurah Sanggar Teater Getar, kata ‘Bongkar’ berasal dari keresahan, bahwa anak sekarang banyak menutup diri. Maka dari itu harus dibongkar lalu melihat karakternya. Kata Bakar memiliki makna mengetahui karakter dan bakat dari peserta untuk kemudian berproses ‘mencuri’ apa yang ada disekitarnya. Kata Bersatu artinya menyatukan keseluruhan dari berbagai bakat yang akan diasah.

“Anak-anak membuat naskah, baru aku yang mengolah. Sampai naskah yang ‘Copet’ Aku suruh ganti sampai tiga kali karena belum bagus. Tahun ini untuk keaktoran hampir semuanya bisa, yang Aku maksud 80 persen bisa. Kadang kita lihat dia bisa pinter akting juga pinter nulis puisi tapi kita lihat dia lemah di apa. Dan tidak semua ketika di latsar itu semuanya harus pentas, Itu bukan produk Getar,” jelas  Candra Thungthung selaku Pembina Latsar.

Pembuatan naskah dilakukan sejak malam sebelumnya. Sedangkan persiapan pementasan dilakukan sejak siang hingga sore. “Ada hal baru, mempelajari sesuatu harus dinikmati,” ujar Agung, peserta Latsar.

Pementasan Latsar ini dihadiri oleh UKM dan kelompok teater lain, diantaranya Teater Posma dari UKSW, Teater Satoes dari IAIN Kudus, Teater Gtharwas dari UNWAHAS, Teater ESKA UIN dari Sunan Kalijaga, dan dari Teater Kutub Universitas Brawijaya Malang. Acara ini ditutup dengan diskusi.

(Adinda Fatma(Kru magang)/Abdu Karim (Reporter))

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *